Maulid Nabi

8 Ragam Tradisi Maulid Nabi dari Indonesia, Sampang Ramai-Ramai Bikin Ketupat, Aceh Masak Beulangong

Untuk merayakan Maulid Nabi, masing-masing wilayah di Indonesia punya tradisi tersendiri, loh. Di Sampang dan Aceh, para warga beramai-ramai memasak!

Editor: Mardianita Olga
TribunMadura.com/Hanggar Pratama dan Kompas.com
Warga di Sampang dan Aceh beramai-ramai memasak masakan tradisional untuk merayakan Maulid Nabi. Di wilayah lain, seperti apa tradisi Maulid Nabi mereka? 

6. Ampyang Maulid

Ampyang Maulid adalah salah satu tradisi perayaan Maulid Nabi yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Masyarakat akan mengarak tandu berisikan nasi kepel yang dibungkus daun jati.

Selain tandu berisi nasi, ada pula gunungan yang berisikan buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.

Nasi bungkus dalam ampyang berisi nasi lengkap dengan kerupuk dan sayur yang dibungkus daun jati.

Setelah jadi dan ditata dalam gunungan, ampyang kemudian diarak dalam tradisi kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon.

Setelahnya, barulah ampyang dibagikan pada warga. Tradisi pembagian ampyang ini jadi puncak acara setelah kirab berakhir.

Tradisi kirab Ampyang Maulid dipusatkan di halaman Masjid Wali At-Taqwa, Desa Loram Kulon yang berjarak sekitar tiga kilometer sebelah selatan kota Kudus. 

7. Nasi suci ulam sari

Warga Pacitan, Jawa Timur punya kuliner khas untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yakni nasi suci ulam sari.

Menurut Traveling Chef Wira Hardiyansyah, dalam satu paket nasi suci ulam sari ini terdapat dua elemen utama yakni nasi uduk dan ayam tukung.

Keberadaan keduanya bisa dirunut jauh bahkan hingga masa Pra-Islam.

“Kitab Ramayana saja jauh sebelum Islam tiba di Nusantara telah menyinggung tentang wudhuk/uduk,” kata Wira ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Nasi uduk yang berwarna putih dan berbau harum dianggap sebagai nasi yang suci.

Warnanya yang putih dan aroma yang wangi jadi simbol menyerupai bayi yang terlahir kembali.

“Makanya Sunan Kalijaga mengibaratkan wudhuk dengan wudhu (bersuci dalam Islam),” tutur Wira.

Nasi uduk yang berwarna putih dan berbau harum dianggap sebagai nasi yang suci. Warnanya yang putih dan aroma yang wangi jadi simbol menyerupai bayi yang terlahir kembali.

Sementara ayam tukung yang direbus biasanya disajikan utuh di atas nasi suci ulam sari.

Ayam tukung ini juga telah terdapat dalam catatan sejarah Pra-Islam di Jawa. Buku Atlas Walisongo dalam bab Pra-Islam menyebut “agama kapitayan”.

Baca juga: Manuver DPW PKB Jatim dan Nasdem Jatim Menangkan Pasangan AMIN: Kami Lakukan Pemetaan

8. Panjang jimat 

Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tradisi pajang jimat untuk merayakan Maulid Nabi.

Tradisi ini dirawat sejak ratusan tahun lalu. Ada tiga keraton yang merayakan tradisi tersebut yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon, dan Keraton Kacirebonan.

Arak-arakan dimulai sejak berada di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan menuju Langgar Agung yang berjarak sekitar 100 meter.

Abdi dalem akan berbaris membawa peralatan upacara lengkap seperti obor, tunggul manik, dan lilin sebagai simbol kelahiran nabi di malam hari.

Ada juga yang membawa manggaran, nadan, dan jantungan yakni simbol yang melambangkan kebesaran dan keagungan yang diiringi dengan pembacaan shalawat Nabi.

Ada juga yang membawa air merah dan kembang goyang dengan isi boreh yang melambangkan air ketuban sebelum bayi lahir dan ari-ari setelah bayi lahir.

Kelompok lainnya membawa air serbad (air dari gula aren) dalam guci yang melambangkan darah ketika bayi lahir.

Selanjutnya ada pula perlengkapan upacara yang menjadi simbol empat unsur manusia, angin, tanah, api dan air.

Tak lupa, mereka juga membawa piring-piring pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati yang berisi nasi dan lauk-pauk.

Kalau dijumlahkan ada 7 jenis makanan yang menyimbolkan jumlah hari dalam satu minggu.


-----

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com dan TribunMadura.com

Berita Madura dan Maulid Nabi lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved