Berita Jatim

Sosok Mantan Kasatlantas Polres Gresik AKP Mulya Sugiharto, Belum 1 Bulan Menjabat Sudah Dipindah

Inilah sosok mantan Kasatlantas Gresik, AKP Mulya Sugiharto. Belum satu bulan menjabat Kasatlantas Polres Gresik, AKP Mulya Sugiharto dipindah

|
Editor: Januar
TribunMadura/ Willy Abraham
AKP Mulya Sugiharto saat sertijab di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Gresik, Senin (4/9/2023) 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK- Inilah sosok mantan Kasatlantas Polres Gresik, AKP Mulya Sugiharto.

Belum satu bulan menjabat sebagai Kasatlantas Polres Gresik, AKP Mulya Sugiharto sudah dipindah ke tempat lain.

Tepatnya, harus pindah ke Polda Banten.

Sebelum menjadi Kasatlantas Polres Gresik, AKP Mulya Sugiharto merupakan Kasat Lantas Polres Blitar Kota.

Dia menggantikan AKP Agung Fitransyah yang dipindahtugaskan dalam jabatan baru sebagai Kasi Kawaltah Subditpamtah Dittahti Polda Jatim .

Dia menjadi Kasatlantas Polres Gresik seusai viralnya proses pengurusan SIM C di Satlantas Polres Gresik viral di media sosial.

Sementara itu, proses pelantikan jabatan baru itu terjadi pada hari Senin 4 September kemarin di Ruang Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Gresik.

Pada Selasa (26/9/2023) berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2183/XI/KEP./2023.

Baca juga: Belum 1 Bulan Menjabat, Kasatlantas Polres Gresik Sudah Dimutasi Lagi ke Tempat Lain

Surat Telegram tersebut ditandatangi Karo Binkar As SDM Mabes Polri Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo, nama AKP Mulya Sugiharto masuk dalam daftar mutasi angkatan Akademi kepolisian tahun 2013.

Dalam telegram tersebut, AKP Mulya Sugiharto dipindahtugaskan dalam jabatan baru sebagai Perwira Pertama (Pama) Polda Banten.

Kasi Humas Polres Gresik Ipda Wiwit membenarkan mutasi Kasatlantas Polres Gresik.

"Iya benar TR Mabes Polri, beliau ke Polda Banten," ucapnya, Rabu (27/9/2023).

Sementara jabatan Kasatlantas Polres Gresik yang baru masih menunggu TR dari Polda Jatim.


Sementara itu, selama karirnya di Polres Blitar Kota, AKP Mulya Sugiharto juga termasuk yang mengawali penggunaan trek baru ujian SIM C juga diterapkan di Satlantas Polres Blitar Kota.

Satlantas Polres Blitar Kota mulai menerapkan ujian praktik SIM C tanpa pola lintasan zig-zag dan angka 8, Sabtu (5/8/2023) lalu.

Ujian praktik SIM C pola lintasan zig-zag dan angka 8 diganti dengan pola lintasan lurus dan belokan yang menyerupai huruf


"Sesuai arahan Kapolri, mulai hari ini kami mengubah pola lintasan ujian praktik SIM. Sekarang tidak ada lagi lintasan zig-zag dan angka 8 dalam ujian praktik SIM," kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota saat itu, AKP Mulya Sugiharto.

AKP Mulya Sugiharto mengatakan, lintasan ujian praktik SIM C juga dibuat lebih lebar dari sebelumnya.

Sebelumnya, lebar lintasan ujian praktik SIM C sekitar 120 cm.

Sedangkan lebar lintasan ujian praktik SIM C yang baru sekitar 160 cm.

"Dengan adanya perubahan dan penambahan lebar lintasan, harapannya masyarakat yang mengikuti ujian praktik SIM lebih mudah," ujarnya.

AKP Mulya Sugiharto juga meminta masyarakat memanfaatkan program Silalu atau siapa latihan lulus ujian SIM Polres Blitar Kota.

Lewat program itu, masyarakat bisa latihan ujian praktik SIM di Polres Blitar Kota tiap hari Rabu mulai pukul 14.00 WIB.

"Sebelum mengikuti ujian praktik SIM, masyarakat bisa latihan sepuasnya di Polres Blitar Kota," katanya.

AKP Mulya Sugiharto mengakui, banyak masyarakat yang mengeluhkan kesulitan saat mengikuti ujian praktik SIM dengan pola lintasan zig-zag dan angka 8.

"Saat program Jumat Curhat, memang banyak masyarakat yang mengeluh kesulitan mengikuti ujian praktik SIM dengan trek zig-zag dan angka 8. Sekarang pola lintasan itu sudah tidak ada," katanya.

Sebelumnya, seorang ibu di Gresik mengelukan sulitnya ujian SIM di Satlantas Gresik, Jawa Timur.

Sudah 13 kali anaknya gagal ujian praktek SIM hingga akhirnya ia tak tahan lagi.

Ibu di Gresik ngamuk-ngamuk bahkan langsung mendatangi kantor untuk mencurahkan kekesalannya.

Belakangan, sebuah video ibu-ibu di Gresik ngamuk-ngamuk karena anaknya gagal ujian SIM sampai 13 kali itu viral.

Dalam video itu, wanita tersebut berkeluh kesah, tak ingin anaknya menjadi pemain sirkus gara-gara mengikuti ujian SIM tersebut.

Wanita tersebut diketahui bernama Marita Sani.

Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengadu ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.

Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk dan sudah ditonton 30 ribu.

"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik."

"Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata himbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam video yang viral.

Sebenarnya, ada alasan tertentu mengapa Ujian SIM dibuat sangat sulit.

Alasan ujian untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) memang sengaja dibuat sulit akhirnya diungkap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi  . 

Firman Shantyabudi mengatakan bila ujian untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) memang sengaja dibuat sulit.

Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat yang sudah dinyatakan lolos dan boleh memacu kendaraannya di jalan, benar-benar memiliki kompetensi mumpuni. Jadi, tingkat kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.

"Sebab jalan itu merupakan daerah yang berbahaya. Naik motor, mobil, di situ ada namanya kecepatan. Kulit dan daging, bertemu aspal. Oleh karena itu, mengapa tak sembarang orang diberikan ijin (hanya lulus SIM)," katanya di Jakarta, Jumat (28/7/2023), dikutip jatim.tribunnews.com dari Banjarmasinpost


"Jadi kita harapkan masyarakat juga tidak menilai salah ketika kita melakukan tes yang mereka anggap sulit. Namanya juga, seleksi. Kita buatnnya tidak mengarang-ngarang karena ada tujuannya," lanjut Firman.

Sebagai upaya memudahkan para pemohon SIM, Firman menyatakan bahwa pihak Korlantas Polri sudah menerbitkan buku panduan yang berisi tentang materi ujian mendapatkan SIM dan peraturan lalu lintas di jalan.

Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat yang gagal, malah mengeluhkan ujiannya yang terlalu sulit.

Sebaliknya, ia meminta pemohon untuk belajar dan juga berlatih supaya lolos.

"Dari sisi teori, kami dari Korlantas Polri sudah meluncurkan buku panduan. Jadi tak ada lagi yang bilang ujian itu misteri, ada bukunya. Kalau mau lulus, baca. Ada di situ peraturan lalu lintas, attitude berkendara, sampai ujiannya," ucap Firman.

"Kalau memang sulit (ujian praktik), latihan. Jadi saya minta masyarakat juga paham bahwa itu untuk kepentingan mereka saat di jalan," kata dia.

Namun, beberapa waktu lalu Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta Korlantas Polri untuk mengevaluasi materi ujian untuk pembuatan SIM, khususnya dalam uji praktik.

Sebab beberapa materi seperti berkendara slalom dan di jalur angka delapan (8), agaknya sudah tidak relevan.

Atas hal ini, Firman mengatakan pihaknya sedang melakukan studi apakah memang diperlukan untuk perubahan materi uji atau hanya sekadar diremajakan saja layout ujiannya.

"Nah ini kita masih minta masukkan dari masing masing wilayah. Jadi mungkin bisa saja layoutnya yg kita rubah. Jadi yang tadinya orang melihat lapangan sudah ada traffic cone sudah trauma. Mungkin jadi seperti taman lalu lintas, barang kali. Bisa saja," ucap dia.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit sempat membahas ihwal ujian SIM yang dirasa sangat sulit.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyoroti soal ujian praktek pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sulit.

Hal ini dikatakan Listyo saat memberikan arahan dalam upacara Wisuda Program Pendidikan Ilmu Kepolisian di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu (21/6/2023), lalu.

"Kalaua kita lihat pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya, dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan," kata Listyo.

Contoh ujian praktek yang sulit, menurut Listyo, adalah soal tes berjalan dengan rintangan dengan angka delapan dan zig zag.

"Saya minta Kakor (Kakorlantas) tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak, yang melewati zig zag itu sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki," ucapnya, seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribunnews.com

Lebih lanjut, Listyo berseloroh jangan sampai ketika rintangan yang sulit tersebut bisa dilalui oleh pembuat SIM akan membuat pengendara seperti pemain sirkus.

"Saya kira kalau saya uji dengan tes ini yang lulus paling 20, bener nggak? Nggak percaya? Kalian langsung saya bawa ke Daan Mogot langsung saya uji," ungkapnya.

"Ya, karena kalau yang lolos dari situ, nanti pasti bisa jadi pemain sirkus jadi hal-hal yang begitu diperbaiki jadi hakikat yang ingin kita dapat dari seorang pengendara tanpa harus melakukan hal yang sangat sulit," sambungnya.

Di sisi lain, Listyo juga mengatakan pihaknya untuk mempermudah ujian praktek pembuatan SIM tersebut untuk menghindari adanya pungutan liar (pungli).

"Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja,enggak tes, malah lulus. Ini harus dihilangkan," tegasnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved