Miris, Di Bangkalan Ada Nenek Hidup Sebatang Kara: Sakit-sakitan, Tempat Tinggal Memprihantikan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Di tengah kondisinya yang sudah menapaki usia senja, Suna, perempuan asal Desa Glagga, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan hidup sebatang kara.

Selama 8 tahun hidup seorang diri, untuk kebutuhan makan, ia menunggu belas kasihan dari warga.

Padahal gubuk musholanya yang sudah reot hanya berjarak sekitar 7 KM dari Kantor Kecamatan Arosbaya.

Kondisi miris nenek Suna kemudian viral setelah diposting tetangganya, Nur Hasanah melalui akun instagram, @nurbily02.

Rumah ibu muda berusia 28 tahun berjarak sekitar 100 meter dari gubuk tempat tinggal Ibu Suna.

Setelah lebih dari tiga bulan menjenguk sekaligus mengirim makanan untuk Suna, Nur akhirnya membawa pulang nenek Suna agar lebih dekat untuk merawat.

“Sudah lima hari ini saya bawa ke rumah, tiga bulan saya harus lalu-lalang berjalan kaki untuk sekedar menjenguk, membawa makanan, sekaligus memastikan kondisi kesehatan nenek Suna,” ungkap Nur ketika dihubungi Tribun Madura, Minggu (1/10/2023).

Nur sejatinya belum begitu lama mengetahui kondisi nenek Suna.

Pasalnya, ibu muda dengan dua anak itu merantau di Bulak Banteng, Surabaya.

Nur baru menetap kembali di kampung halamannya usai lebaran kemarin.

“Sejak saudaranya meninggal, nenek Suna hidup seorang diri, tidak punya keturunan."

"Terakhir, lima hari yang lalu terpaksa saya bawa ke rumah karena kondisi tubuhnya panas."

"Ternyata sakit, sekarang saya lebih dekat dan lebih enak merawat beliau,” jelas Nur.

Kondisi tempat tinggal nenek Suna memang memprihatinkan.