Berita Terkini Bangkalan

Universitas Trunojoyo Madura Kukuhkan Tiga Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Rapat Senat Terbuka terkait Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Rektor UTM, Dr Safi’, SH, MH (kiri) mengukuhkan tiga Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Rapat Senat Terbuka di Gedung RP Mohammad Noer, Senin (6/11/2023). Ketiganya yakni Prof Muh Syarif, MSi, CAN, CPA sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran, Prof Dr Bambang Haryadi, SE, MSi, Ak, CA, CFrA, ACPA sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan, dan Prof Dr Tarjo, SE, MSi, CFE, CFrA, CPA sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi Forensik. 

“Artinya, standar keilmuan sudah standar dunia. Semoga bisa meningkatkan kualitas kemanfaatan kepada masyarakat, untuk memberdayakan masyarakat, khususnya masyarakat Madura."

"Tahun depan waktunya untuk mengajukan akreditasi institusi, makanya kenapa yang prodi sekarang kami akselerasi dengan target akreditasi kami bisa unggul nantinya,” jelasnya.

Kampus negeri yang berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan itu tidak hanya menjelma sebagai Kampus Riset dan Perguruan Tinggi Negeri berbasis klaster, UTM terus berupaya menegaskan diri sebagai kampus ‘Menara Air’ yang mampu memberikan percikan air kehidupan kepada masyarakat.

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sukses mengembangkan jagung hibrida dengan capaian produksi hingga 7 ton per hektare.

Hal itu lebih tinggi dibandingkan penggunaan varietas jagung lokal yang berada pada angka 2 ton per hektare.

Riset terhadap jagung lokal Madura itu dilakukan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura bersama Balitsereal Maros Sulawesi sejak 2007.

Jagung lokal di seluruh Madura dieksplor untuk mendapatkan tetua yang akan dijadikan varietas unggul.

Hasilnya, sebanyak 16 kultivar (kelompok jagung lokal dengan kekhasannya) jagung Madura.

Tiga kultivar ditemukan di Bangkalan, tiga kultivar di Sampang, dua kultivar di Pamekasan, dan delapan kultivar di Sumenep.

Melalui metode seleksi dan selfing, 16 kultivar jagung lokal Madura itu menghasilkan variasi biji jagung dengan karakter morfologis berbeda pada setiap galurnya.

Hasilnya, tongkol jagung hibrida Madura mempunyai panjang hingga 20 cm. Sedangkan tongkol varietas jagung lokal Madura hanya 7 cm.

Selain itu jagung, Laboratorium Garam di Kampus UTM sukses mengembangkan inovasi garam yang sudah diprototipe, Garam Pangan dan Garam Non Pangan.

Pemerintah akhirnya melalui Direktorat Kelembagaan Kemenristek Dikti menetapkan UTM sebagai satu-satunya Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam pada November 2017.

Pada tahun 2019 UTM telah melakukan kegiatan penyusunan masterplan, detail engineering design lahan, penyiapan lahan pembuatan tanggul pembatas, pencetakan tambak garam, dan rencana pembangunan flow down system (FDS).

Sebagai perguruan tinggi yang memiliki Riset Unggulan Inovasi Garam, UTM berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas garam lokal melalui teknologi FDS dan purifikasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved