Berita Surabaya

Nasib Apes Pemuda Surabaya, Kena Gendam Saat Antar Pelanggan Ambil Uang di ATM, Motor Baru Nyicil

Kejahatan perampasan motor modus gendam kembali terjadi di Kota Surabaya. Korbannya seorang pemuda berinisial DML (19) warga Banyu Urip

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa
Motor Honda Beat korban gendam di Surabaya bernopol W-5526-FI 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA-Kejahatan perampasan motor modus gendam kembali terjadi di Kota Surabaya. Korbannya seorang pemuda berinisial DML (19) warga Banyu Urip, Sawahan, Kota Surabaya.

Motor Honda Beat bernopol W-5526-FI yang baru dibeli secara mengangsur sebulan lalu, amblas dirampas oleh dua orang bandit yang berkomplot menggunakan modus gendam.

Korban DML menjadi korban perampasan bermodus gendam saat mengatar seorang pelaku kejahatan tersebut di Jalan Simomulyo Baru 3C, Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (15/11/2023).

Bagaimana awal mula korban terperangkap tipu daya pelaku hingga motornya amblas bak ditelan bumi. Ceritanya sebagai berikut.

Mulanya, korban DML sedang mendampingi sang pacar berinisial MRR (20) warga Driyorejo, Gresik yang berjualan olahan jajanan khas Palembang, pempek, di sebuah outlet parkiran minimarket Jalan Sukomanunggal Jaya No 86, Sukomanunggal, Surabaya.

Kemudian, datang dua orang pembeli tak dikenal untuk memesan 25 kemasan pempek.

Baca juga: Nasib Malang Lansia Jadi Korban Gendam, Uang dan Perhiasan Senilai Rp 317 Juta Dibawa Kabur Pelaku

Setelah pesanan mulai disiapkan. Seorang pelaku yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi berlagak berbelanja di dalam minimarket.

Lalu si pelaku joki itu tak lama kemudian keluar dari minimarket dan pergi meninggalkan temannya atau pelaku lain; eksekutor perampasan, yang bertugas memesan pempek berjumlah banyak itu.

"Salah satu pelaku juga sempat masuk ke minimarket juga pada waktu kejadian. Terus ketika yang dari minimarket keluar naik motornya entah kemana pelaku yang masih di booth," ujar kakak kandung MRR, Kenshi Vincentiano (27) saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (16/11/2023).

Kemudian, si pelaku eksekutor mengatakan kepada si penjual; MRR bahwa semua pesanan puluhan pempek tersebut akan dibayar secara kontan (cash).

Namun, sebelum itu, si pelaku eksekutor berdalih bahwa dirinya harus mengambil uang tersebut di sebuah gerai anjungan tunai mandiri (ATM) terdekat.

"Pelaku bilang; mbak ini saya bayar cash tapi saya gak bawa uang bisa minta tolong diantar dulu ke ATM. Tapi pelaku ini sebelumnya sudah nawarin rokok ke pacar adek saya ini," kata Kenshi.

Si MRR lantas meminta bantuan pacarnya DML untuk mengantarkan si pelaku eksekutor itu ke gerai ATM terdekat, menggunakan motor pribadi milik MRR sendiri.

Kemudian, DML pergi membonceng si pelaku eksekutor itu ke lokasi gerai ATM terdekat. Namun, saat ditengah perjalanan, DML diminta menghentikan laju motornya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved