Berita Surabaya

Ngeri, Balita Perempuan Usia 4 Tahun Asal Surabaya Disuruh Pegang Alat Kelamin Driver Ojol

Eksibisionisme alias perilaku memamerkan alat kelamin di depan umum kembali terjadi di Surabaya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Intisari via Tribun Solo
Ilustrasi balita korban asusila di Surabaya 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Eksibisionisme alias perilaku memamerkan alat kelamin di depan umum kembali terjadi di Surabaya.

Kali ini dialami anak balita perempuan usia 4 tahun yang tinggal di Kecamatan Semampir. Bentuk pelecehannya korban diminta memegangi alat kelamin pelaku.

Bukti tindakan menyimpang itu tersebar di media sosial Instagram. Penampilan pelaku seperti driver ojek online. Mengenakan helm dan jaket warna hijau.

Aksi ekshibisionisme itu dilakukan pelaku di sebuah perkampungan. Pelaku berdiri di depan korban menunjukkan alat kelaminnya. Lalu pelaku mengarahkan korban memegangi alat kelaminnya.

Tanpa sepengetahuan pelaku saat itu ada warga setempat yang mengetahui lalu merekam kejadian tersebut. Banyak netizen yang mencaci pelaku. Bersamaan dengan itu, si perekam video juga dihujat.

Baca juga: Nafsu usai Tonton Video Asusila, Guru Ngaji Cabuli 17 Siswa selama 3 Tahun, Ternyata TPQ Tak Berizin

Memang bukan tanpa alasan netizen mencela perekam video. Si perekam semula merekam dari lantai I rumahnya, lalu berpindah ke lantai II. Andai saja, si perekam video berteriak minta tolong mungkin pelaku saat itu juga bisa ditangkap.

Akun Instagram maskot Bonek, yakni Jojo Bonek mengomentari postingan itu. Si admin nampak geram. "Cari bukti secukupnya saja. Setelah itu ya salam olahraga," tulis Jojo Bonek.

Tancoraline, salah seorang netizen lain pun berkomentar sama. "Sumpah yang merekam bikin gregetan," ujarnya.

Kasus ini terdengar sampai di telinga Kompol Adi Eko Wibowo, Kapolsek Semampir. Dia mengaku telah menerjunkan anak buahnya ke lokasi. Setelah diselidiki perekam video adalah paman korban.

Korban diketahui seorang anak yatim. Sang ayah sudah meninggal dunia. Sebagai bentuk pendampingan, keluarga korban dikawal melaporkan kejadian ini ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

"Kami dampingi keluarga korban untuk membuat laporan polisi ke Unit PPA Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," tandasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved