Berita Viral

Pengendara Salah Malah Nyolot saat Ditilang, Ludahi & Sumpahi Polisi, Padahal Tak Kenakan Helm

Pengendara ini salah tapi justru nyolot saat ditilang. Sumpah serapah pun dilontarkan ke polisi.

Tribunnews.com dan Freepik.com
Ilustrasi pengendara nyolot saat ditilang padahal tak kenakan helm. 

TRIBUNMADURA.COM - Keamanan saat berkendara menjadi prioritas pengendara.

Sehingga memakai helm adalah peraturan yang wajib dilakukan pengendara motor.

Namun, pengendara ini justru nyolot ketika ditilang polisi.

Dia bahkan meludahi polisi yang menilang.

Padahal, dia melanggar peraturan.

Baca juga: Viral Klinik Dituduh Tewaskan Bayi 1,5 Kg, ‘Harusnya di Inkubator’, Bikin Konten Tanpa Izin Keluarga

Kejadian ini diketahui terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Alhasil, pemuda nyolot itu diamankan oleh aparat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kupang Kota.

Pemuda berinisial SN itu lantas dibawa ke kantor polisi setelah meludahi polisi saat ditilang.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kupang Kota Inspektur Polisi Dua (Ipda) Franky Lapuisaly mengungkapkan kronologi.

Menurut penuturan Franky, peristiwa itu bermula saat SN berkendara dengan sepeda motor, Senin (27/11/2023).

"Kejadiannya tadi pagi di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang," kata Franky kepada Kompas.com di Kupang, Senin.

Saat itu, kata Franky, petugas Satlantas mendapati SN tidak mengenakan helm.

Kemudian motornya tidak menggunakan pelat nomor.

Baca juga: Iming-Iming Es Gratis, Penjual Es di Malang Lecehkan Gadis Kecil, Video Viral di Media Sosial

"Setelah ditahan, anggota sampaikan kepada SN pelanggarannya dan langsung ditilang," ujar dia.

Namun SN sempat menanyakan terkait surat perintah.

"SN juga mengatakan kepada anggota bahwa makan uang haram dan langsung meludahi anggota," ungkap Franky.

Polisi yang bertugas kemudian membawa SN ke Markas Polres Kupang Kota.

SN kemudian diketahui merupakan seorang petugas pengisian BBM di salah satu Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Kupang.

Saat ini SN masih menjalani pemeriksaan.

Pengendara motor ngamuk dan ludahi polisi saat ditilang
Pengendara motor ngamuk dan ludahi polisi saat ditilang

Di sisi lain, ayah yang kecewa dengan perilaku polisi melarang anaknya punya profesi tersebut.

Video tersebut ramai diperbincangkan, terlebih sang ayah melarangnya langsung di hadapan petugas.

Alasan pelarangan tersebut dikuak ayah saat itu juga.

Usai diusut, kejadian tersebut terjadi di Polsek Tebo Tengah, Jambi, Sumatera Tengah.

Dalam video tersebut, sang ayah yang bekerja sebagai sopir truk itu tengah melakukan video call dengan anaknya.

Baca juga: Nasib Artis Cantik Terima Endorse Game Biasa, Ternyata Bisnis Judi Online, 10 Jam Diperiksa Polisi

Sembari memegang ponsel, ia terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya jika sang anak menjadi polisi.

Putra supir truk ini diketahui tengah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah lulus SMA, putranya itu ingin menjalani akademi polisi.

Viral sopir truk larang anaknya jadi polisi di depan polisi. Video viral tersebut diaunggah akun Instagram @sedangrame, Selasa (3/10/2023).
Viral sopir truk larang anaknya jadi polisi di depan polisi. Video viral tersebut diaunggah akun Instagram @sedangrame, Selasa (3/10/2023). (Instagram.com/@sedangrame)

"Anak saya laki-laki pak, lulusan SMA mau masuk polisi pak tapi saya orang yang enggak bolehin pak," kata sopir truk tersebut, seperti dilansir dari Instagram @undercover.id, Rabu (4/10/2023).

Adapun alasan sopir truk tidak mengizinkan anaknya masuk polisi lantaran kecewa bahwa ai sering menjadi korban polisi.

Dalam video singkat tersebut, terlihat seorang sopir truk sedang berada di kantor polisi.

Sambil memegang ponsel, seorang pria yang mengenakan kaos hitam dan celana pendek dengan tegas mengekspresikan penolakannya terhadap keinginan putranya untuk menjadi polisi.

Ia mengungkapkan bahwa anak laki-lakinya, yang lulus dari SMA, ingin bergabung dengan polisi, tetapi dia sendiri menolaknya.

"Anak saya laki-laki pak, lulusan SMA mau masuk polisi pak tapi saya orang yang enggak bolehin pak," kata sopir truk itu.

"Ayah larang Bayu kan jadi polisi," ucap sopir truk sambil video call istrinya.

Sementara polisi yang berada dihadapannya, hanya bisa terdiam dan tersenyum.

Tampak anggota polisi yang mengenakan pakaian sipil itu tidak memberikan banyak tanggapan.

Aksi tersebut sontak jadi sorotan publik hingga tuai beragam komentar warganet.

"Dulu saya pengen masuk polisi setelah lulus SMA,tp bapak saya melarang dan nyuruh saya kuliah saja.sekarang saya sangat bersyukur ikut kata bapak saya" tulis akun @glng

"Bagus pak anak saya cwek 3 jgn sampe dapet jodoh polisi udah tau tabiat nya" tulis akun @ira

"Tos dulu pak, anak saya juga lanang gak akan saya izinin dia jadi polisi. Lebih baik jadi pengusaha sekaligus ulama.. Bahagia dunia akhirat.. Aamiin" tulis akun @qeis.

Tak berselang lama usai viral, sosok sopir truk itu adalah Joko Susilo.

Baca juga: 20 Tahun Akpol Mengabdi, Polres Sumenep Salurkan 1 Juta Liter Air Bersih di Pasongsongan

Sosok ayah di Jambi melarang anaknya menjadi anggota polisi, diketahui bernama Joko Susilo, merupakan sopir truk yang melintasi Tebo.
Sosok ayah di Jambi melarang anaknya menjadi anggota polisi, diketahui bernama Joko Susilo, merupakan sopir truk yang melintasi Tebo. (ig/undercover.id/Tribunjambi.com/Wira)

Ia pertama kali mengunggah video viral itu lewat akun TikTok pribadi @wakdoyok252.

Fakta di balik video itu lantas terkuak.

Disebutkan kala itu, Joko Susilo datang ke Polsek Tebo Tengah karena ia bersama rekan-rekannya ditilang polisi.

Joko Susilo merupakan driver yang melintasi Tebo saat Satlantas Polres Tebo melakukan operasi lalu lintas pada Kamis (28/9).

Namun, saat itu ia bersama rekan-rekannya beriringan mengangkut pupuk nonsubsidi dari Kotoboyo Batanghari ke Dharmasraya menggunakan truk.

Pada saat diamankan polisi, ia sempat upload video di tiktoknya. Video tersebut pun sempat viral dan dijangkau oleh banyak orang.

Namun, akhirnya ia menghapus video tersebut setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi.

Joko Susilo mengaku bahwa adanya kesalahanpahaman.

"Kepada fans-fansnya kesyadwi dan wakdoyok saya pribadi minta maaf sama bapak kanit pak Ardiansyah karena adanya kesalahanpahaman dan miskomunikasi dari video yang saya upload," kata Joko Susilo, diwawancarai TribunJambi.com pada Kamis (28/9).

Pada saat itu, dia juga telah mengatakan sudah menghapus video tersebut dari hp miliknya.

Kemudian sehari setelah itu, ia kembali mengunggah videonya di tiktok miliknya yang membuat video tersebut viral.

Baca juga: Buntut Kasus Dugaan Sekdes Daleman Sampang Pukul Warganya Terus Bergulir, Polisi Kini Periksa Wasit

Kapolsek Tebo Tengah Iptu Robinson Manulang mengatakan bahwa mereka datang ke mapolsek bukan merupakan korban kepolisian.

Ia menjelaskan bahwa mereka datang ke Polsek Tebo Tengah karena dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kendaraan.

"Jadi Kamis lalu kami memeriksa berkas-berkasnya. Untuk dokumen pupuknya lengkap tapi berkas kendaraannya KIR 9 kendaraan sudah mati dan STNK dan SIM mati. Jadi tindakan lalu lintas melakukan penindakan untuk 9 kendaraan," kata Robinson Manulang, Selasa (3/10/2023).

Ia kembali menegaskan bahwa kedatangan para sopir truk tersebut ke mapolsek bukan sebagai korban.

"Saat itu memang ada giat lalu lintas, mereka ini kemudian kita lakukan pemeriksaan dan setelah diproses mereka kembali melanjutkan perjalanan," ujarnya.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved