Kisah Nenek Tak Pernah Makan 50 Tahun, Kulkas Penuh Air Putih & Kemasan, Sampai Tak Bisa Susui Anak

TRIBUNMADURA.COM - Kisah nenek ini menyita perhatian publik hingga viral di media sosial berkat kebiasaannya.

Pasalnya, selama 50 tahun, nenek ini tak pernah lagi merasakan makanan padat.

Ya, dia tak pernah makan selama 50 tahun.

Sebab itu, kulkas di rumahnya penuh dengan air putih dan minuman kemasan.

Tak hanya itu, lantaran kebiasaannya ini, dulu sang nenek sampai tak pernah menyusui anak kandungnya saat bayi.

Lantas, seperti apa kisah nenek tak pernah makan selama 50 tahun ini?

Baca juga: ‘Tidur Terus’, Nenek Nganjuk Diusir Mantu, Anak Kandung Diam Tak Membela, 2 Hari Terlantar di Jalan

Itulah kisah nenek asal Loc Ninh, Quang Binh, Vietnam bernama Bui Thi Loi.

Dilansir dari Grid.id, Minggu (3/12/2023), sang nenek kini menginjak usia 75 tahun.

Dulu, Bui mengaku sempat doyan memakan makanan padat.

Namun, kebiasaan itu berubah lantaran suatu hal.

tu berawal pada 1963 ketika ia tersambar petir saat bersama beberapa perempuan lainnya mendaki gunung untuk merawat tentara yang terluka selama perang.

Saat itu ia pingsan berhari-hari tanpa ada asupan makanan masuk ke tubuhnya.

Ia pun diberi minuman manis oleh teman-temannya.

Beberapa tahun setelah kejadian sambaran petir, Bui tetap makan makanan padat, terutama buah-buahan, karena keluarga dan teman-temannya menyuruhnya.

Namun, dia tidak pernah benar-benar merasa perlu untuk makanan seperti itu.

Baca juga: Pilunya Nasib Nenek di Surabaya, Ratapi Tewasnya Cucu Tercinta, Jadi Korban Tabrak Lari

"Pada 1970, dia mulai menghindari makanan padat untuk seterusnya, hanya mengandalkan air dan minuman ringan untuk bertahan hidup," demikian tulis Dantri, dikutip dari Oddity Central, Kamis (31/11/2023).

Kulkas dan dapur nenek itu lantas dipenuhi air mineral dan minuman manis.

Sejak saat itu, ia merasa mual saat makan bahkan mencium bau makanan.

Karena pola makannya yang aneh, ia bahkan tidak pernah bisa menyusui anak-anaknya.

Ia harus meminta air susu ibu (ASI) dari orang lain.

Meskipun selalu memasak untuk anak-anaknya, Bui mengatakan dirinya tidak pernah benar-benar makan masakannya sendiri.

Kini, setelah anak-anaknya tumbuh besar dan pindah rumah, dapurnya mulai berdebu.

Dokter dari Departemen Gizi Rumah Sakit Persahabatan Vietnam-Kuba di Dong Hoi menyatakan bahwa meskipun minuman ringan bergula dapat memberikan energi cepat dan mendukung pencernaan, pengonsumsiannya berlebihan dapat menyebabkan risiko kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular.

Kasus Bui Thi Loi yang menjadi viral di Vietnam menyoroti dampak potensial negatif dari konsumsi minuman ringan.

Sementara dalam sejarah, masyarakat Vietnam pernah dihebohkan dengan pengakuan seseorang yang tidak tidur selama 60 tahun.

Warga itu bernama Thai Ngoc, seorang petani berusia 80 tahun.

Baca juga: Miris, Di Bangkalan Ada Nenek Hidup Sebatang Kara: Sakit-sakitan, Tempat Tinggal Memprihantikan

Namun, sebagai catatan, dalam kedua kasus tersebut, klaim itu belum diverifikasi secara ilmiah, karena saat ini hanya didukung oleh laporan saksi.

Kisah nenek lainnya membuat berdecak kagum dan sedih di saat bersamaan.

Seorang nenek memecahkan rekor dunia setelah melakukan olahraga.

Namun, beberapa minggu setelah prestasinya, nenek itu meninggal dunia.

Kisah ini berasal dari Dorothy Hoffner di Amerika Serikat.

Meski berusia 104 tahun, dia nekat melakukan olahraga ekstrem, terjun payung.

Usaha nekatnya ini lantas membuahkan hasil.

Baca juga: Bocah Hilang saat Diajak Orangtua ke Ladang, Ditemukan di Pohon di Hutan, Sosok Penculik Tak Terduga

Setelah terjun, dia dinobatkan sebagai penerjun payung tertua di dunia.

Prestasi ini mengalahkan rekor yang dipegang oleh Linnea Ingegard Larsson asal Swedia pada Mei 2022 dalam usia 103 tahun.

Skydive Chicago bekerja sama dengan Guinness World Record mengesahkan aksi Hoffner sebagai rekor.

“Terjun payung adalah aktivitas yang kebanyakan dari kita memasukkannya ke daftar keinginan. Namun, Dorothy mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk merasakan sensasi seumur hidup ini,” kata Skydive Chicago, dikutip dari USA Today pada Rabu (11/10/2023) via Kompas.com. 

“Kami selamanya bersyukur terjun payung adalah bagian dari kehidupannya yang menyenangkan dan dijalani dengan baik. Warisannya bahkan lebih luar biasa lagi karena perhatian dunia membagikan kisah inspiratifnya.”

Pada 30 September 2023, Hoffner meninggalkan alat bantu jalannya dan menaiki pesawat Skyvane di Ottawa, negara bagian Illinois, Amerika Serikat, sebagai persiapan memecahkan rekor. 

Ini adalah kali kedua dia terjun payung dari pesawat. 

Debutnya adalah saat berusia 100 tahun dan harus didorong keluar dari pesawat. 

Namun, di pengalaman keduanya ini, dia dengan gembira mengawali lompatan tandem setinggu 13.500 kaki (4.114 meter). 

Aksi terjun payung ini memakan waktu total tujuh menit. 

Saat Hoffner mendarat, teman-temannya bergegas mendatanginya untuk memberi selamat. 

“Terjun payung adalah pengalaman luar biasa, dan tidak ada yang perlu ditakutkan,” katanya kepada NBC Chicago. 

“Lakukan saja."

Baca juga: Pelajar SMA Surabaya Jual Dua Temannya Jadi Wanita Penghibur, Korban Dibayar Rp 150 Ribu

Kepada Chicago Tribune, Hoffner mengatakan umur tak mencegah tekadnya.

“Usia hanya angka,” kata Hoffner setelah melompat dari pesawat pada Minggu (1/10/2023).

Namun, Hoffner ditemukan meninggal pada Senin (9/10/2023) pagi waktu setempat.

Hal ini bertepatan dengan 1 minggu setelah aksi terjun payung.

Teman dekat Hoffner yaitu Joe Conant mengatakan kepada ABC7, perempuan itu ditemukan meninggal di permukiman lansia Brookdale Lake View. Hoffner diduga meninggal dalam tidurnya. 

"Dia bukan orang yang tidur siang, atau tidak hadir di acara apa pun, makan malam, atau lainnya. Dia selalu datang, hadir sepenuhnya. Dia terus beraktivitas," terang Conant menggambarkan Hoffner.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com