Berita Jatim

Isi Pergantian Tahun Baru, Kang Irwan Berselawat Bareng Ribuan masyarakat Situbondo

Perayaan Malam Tahun Baru di Lapangan Demung Situbondo sangat berbeda dengan kebanyakan.

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Isi Pergantian Tahun Baru, Kang Irwan Berselawat Bareng Ribuan masyarakat Situbondo 

TRIBUNMADURA.COM, SITUBONDO- Perayaan Malam Tahun Baru di Lapangan Demung Situbondo sangat berbeda dengan kebanyakan.

Di tempat itu lantunan sholawat menggema menjelang pergantian tahun 2003 ke 2024.

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan menjadi salah satu yang hadir di antara ribuan peserta lainnya.

Irwan mengaku beruntung melewati pergantian tahun di Milad Majelis Sholawat dan Istighotsah Terak Mancorong Situbondo.

Menurutnya akan mendatangkan banyak keberkahan dan manfaat di tahun 2024 mendatang. Selain lantunan sholawat dan doa, tausiyah para Kiai dianggap menguatkan perjuangan.

Majelis Istighosah dan Sholawat Nariyah ini dibina oleh Habib Ali Segaf dan diprakarsai KH. Raden Muhammad Kholil As'ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Sutubondo.

Dalam ceramahnya Kiai Kholil memberikan pesan kebangsaan agar semua yang hadir bersama-sama menjaga Indonesia.

Baca juga: Libur Tahun Baru 2024, Wagos Menjadi Pilihan Masyarakat Gresik Habiskan Liburan, Tiketnya Murah

"Dawuh kyai Kholil, Indonesia ini tanggung jawab bersama. Kita harus menjaga negara ini. Insyaa Allah akan tercatat menjadi kebaikan kita di akhirat kelak," kata Kang Irwan, yang juga Caleg DPRD Jatim Dapil 4 Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso.

Indonesia harus dijaga dari kerusakan akhlak dan moral. Jika keduanya rusak, aturan akan cenderung dirusak, bangsa dan negara juga akan rusak.

Untuk menjaga bangsa ini, masyarakat tidak mudah tergoda dengan iming-iming uang untuk memilih calon dalam pemilu dan pilpres.

"Jangan sampai minta, ngarep saja tak boleh. Meminta rezeki itu hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala," kata Irwan menyampaikan dawuhnya kiai.

Perjuangan untuk kemaslahatan ummat dan bangsa justru harus diperjuangkan dengan berbagai dukungan moral dan material.

Pejuang di zaman Rasulullah MUhammad, shallallahu alaihi wa sallam, berkorban dengan pikiran, harta, dan jiwanya/

"Jika ada yang bertanya, perjuangan dapat apa? In syaa ALlah akan dapat ridho Allah. Ini tanggung jawab bersama. Kita lakukan karena Allah," tegas Irwan melanjutkan.

"Kita semua harus jadi orang yang punya peran untuk membangun bangsa. Ini bagian dari menghadirkan kemanfaatan untuk Indonesia," ujar Kang Irwan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved