APPTN Nilai Pasangan Capres Cawapres Belum Berpihak bagi Ekosistem Tembakau: Hanya Komoditas Politik

Asosiasi Petani dan Pekerja Tembakau Nusantara (APPTN) menggelar diskusi bersama sejumlah wartawan Pamekasan di Resto Andayani, Kabupaten Pamekasan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Asosiasi Petani dan Pekerja Tembakau Nusantara (APPTN) menggelar diskusi bersama sejumlah wartawan Pamekasan di Resto Andayani, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (25/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Asosiasi Petani dan Pekerja Tembakau Nusantara (APPTN) menggelar diskusi bersama sejumlah wartawan Pamekasan di Resto Andayani, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (25/1/2024).

Diskusi ini membahas perihal masa depan tembakau dan industri hasil tembakau pasca Pilpres 2024.

Dalam diskusi ini, APPTN menghadirkan dua narasumber, yaitu Koordinator Nasional APPTN, Samukrah dan Pemerhati Tembakau Nasional, Dr. Zainal Abidin.

Koordinator Nasional Asosiasi Petani dan Pekerja Tembakau Nusantara (APPTN), Samukrah menyampaikan, ketiga calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres) belum ada yang menunjukkan sikap keberpihakan bagi keberlanjutan ekosistem tembakau yang positif.

Pengamatan dia, sejauh ini ketiga capres dan cawapres masih mengawang-awang dalam menyampaikan pemikirannya terhadap masa depan industri hasil tembakau (IHT).

Dengan begitu, ucap Samukrah, ketiga capres cawapres terkesan sekadar janji dan omong kosong, sebab ketiga pasangan capres dan cawapres belum serius menjelaskan regulasi yang akan mereka keluarkan jika terpilih sebagai Presiden lima tahun ke depan.

"Bagi APPTN, sejauh ini capres dan cawapres hanya menjadikan ekosistem tembakau sebagai komoditas politik kampanye," kata Samukrah dalam diskusi ini.

Menurut Samukrah, momentum masa kampanye pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini menjadi waktu terbaik bagi tiga capres dan cawapres untuk menyampaikan sudut pandangnya terhadap IHT yang seimbang.

Dengan begitu seluruh petani dan pekerja tembakau di Indonesia merasa akan mempunyai pemimpin nasional yang tepat sebab tegas pro pada sumber penghidupannya sehari-hari.

Penuturan Samukrah, keseriusan ketiga capres dan cawapres yang bersedia menerbitkan regulasi yang positif jika terpilih nanti akan menaruh harapan terbenahinya berbagai problematika ekosistem tembakau dari hulu ke hilir.

"Pastinya juga ada kaitan dengan kesejahteraan hidup petani dan pekerja tembakau di seluruh Indonesia. Presidennya kelak ternyata memang memperhatikan kehidupan masyarakat yang bekerja sebagai petani maupun pekerja tembakau," ujarnya.

Pendapat Samukrah, kesejahteraan hidup petani dan pekerja tembakau merupakan sisi penting yang harus diperhatikan ketiga capres dari kebijakan atau regulasi yang dibuat jika terpilih pada Pilpres 2024.

"Kalau regulasi untuk IHT tepat dan positif maka petani dan pekerja tembakau akan hidup lebih baik karena tidak ada masalah menerapkan kebijakan. Tujuan akhir kesejahteraan itu yang harus disadari siapa pun bakal jadi Presiden," sarannya.

Terakhir, Samukrah menyebut, dalam perumusan kebijakan untuk masa depan ekosistem tembakau yang positif diharapkan ketiga capres cawapres dapat melibatkan para pelaku di subsektor itu sehingga hasil yang diinginkan tepat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved