Berita Terkini Bangkalan

Kawal Demokrasi, Universitas Trunojoyo Madura Sampaikan 4 Pernyataan Sikap

Gerakan perlawanan kampus untuk demokrasi terus berlanjut mewarnai perjalanan Pemilu 2024. Kali ini, seluruh civitas akademika UTM merapatkan barisan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
tribunmadura.com/Ahmad Faisol
Gerakan perlawanan kampus untuk demokrasi terus berlanjut mewarnai perjalanan Pemilu 2024. Kali ini, seluruh civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merapatkan barisan dalam gerakan meluruskan demokrasi dan mengawal agenda reformasi yang menjadi tugas abadi kampus, Rabu (7/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Gerakan perlawanan kampus untuk demokrasi terus berlanjut mewarnai perjalanan Pemilu 2024.

Kali ini, seluruh civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merapatkan barisan dalam gerakan meluruskan demokrasi dan mengawal agenda reformasi yang menjadi tugas abadi kampus, Rabu (7/2/2024).

Aksi perlawanan atas kondisi demokrasi saat ini dituangkan civitas akademika UTM yang terdiri dari sejumlah guru besar, warek, mahasiswa, hingga pegawai kampus melalui gerakan penandatanganan di selembar bentangan kain putih berukuran besar.

Selain itu, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FISIB) UTM, dr Sri Hidayati membacakan Maklumat Civitas Akademika UTM bertajuk, ‘pangesto ate Selamatkan Demokrasi Indonesia dari Madura untuk Indonesia’.

Maklumat Civitas Akademika UTM berisikan 4 poin; ikhtiarkan politik bersih, wujudkan pemilu yang aman, damai, dan berintegritas, dilanjutkan jaga marwah kekuasaan bermartabat pro rakyat, menguatkan demokrasi yang menjunjung etika moral, dan memuliakan keadilan sosial.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim Abdussalam mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari elemen civitas akademika sepengetahuan pihak pimpinan.

Sebagai wujud meluruskan demokrasi dan mengawal agenda reformasi yang memang menjadi tugas abadi kampus.

“Saya sebagai bagian dari pimpinan ikut berpartisipasi sebagai bentuk dukungan moral."

"Ini adalah satu gerakan moral sebagai salah satu ikhtiar untuk tidak partisan, tidak ada kaitan dengan dukung mendukung paslon tertentu."

"Ini adalah bagian dari kami untuk menciptakan atmosfer kebebasan di kampus UTM,” ungkap Surokim.

Ia menjelaskan, UTM melalui edaran maklumat, kajian atau rilis tidak satupun menunjukkan bahwa UTM adalah kampus partisan dan memihak kepada calon tertentu.

Semua murni dalam bentuk imbauan dan gerakan untuk mengawal agenda reformasi.

Kalau ada pihak-pihak yang kemudian mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan imbaun moral dan gerakan moral seperti ini tidak bermakna, lanjut Surokim, bukan menjadi permasalah.

Terpenting masyarakat kampus tetap bersuara untuk bisa menunjukkan bahwa jalannya reformasi harus dikawal.

“Terpenting untuk kembali mengingatkan semua pihak bahwa penyelenggara negara senantiasa tegak lurus terhadap kepentingan untuk menyelamatkan arah reformasi ’98,” pungkasnya.

Ikuti berita seputar Bangkalan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved