Berita Terkini Jawa Timur

Polda Jatim: Ledakan di Rumah Ketua KPPS Pamkesan Diduga Berasal dari Bondet

Bidlabfor Polda Jatim menduga teror ledakan di rumah Ketua KPPS TPS 06, Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan diduga berasal dari bondet

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Tim penjinak bom, Satuan Brimob Polda Jatim, saat melakukan pemeriksaan di lokasi ledakan bom, di rumah Husairi, Senin (19/2/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luhur Pambudi

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jatim menduga teror ledakan di rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Kota Pamekasan, bernama Kusyairi, Senin (19/2/2024), diduga berasal dari bom ikan alias bondet.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo.

Bahwa pihaknya memperoleh dugaan mengenai asal ledakan tersebut setelah melakukan olah TKP bersama Tim Balistik Metalurgi Forensik (Balmetfor) Bidlabfor Polda Jatim.

Pihaknya sejak hari kejadian telah mengerahkan empat orang anggota dalam tim khusus tersebut.

Dan, terdapat sejumlah barang bukti dari lokasi ledakan yang telah diamankan untuk dibawa dan diteliti di Laboratorium Forensik Bidlabfor Mapolda Jatim.

"Dugaan Bom ikan (bondet). BB sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut secara laboratoris kriminalistik," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, Kusyairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura bersyukur masih bisa melihat senyuman anak perempuannya yang selamat dari teror ledakan yang diduga bom.

Teror bom ini menghancurkan semua perabotan rumah kedua Kusyairi yang lokasinya berdekatan dengan rumahnya yang pertama.

Pantauan TribunMadura.com di lokasi, tampak meja, kursi, lemari kayu, kaca jendela, pintu rumah, sangkar burung dan asbes rumah Kusyairi hancur berantakan berkeping-keping.

Sebelum kejadian, Senin (19/2/2024) malam, Kusyari mengaku melihat QA, anak perempuannya tidur di rumah tersebut.

Beruntung, sekitar pukul 02.00 WIB, anaknya pindah tidur di rumah pertama yang lokasinya berdekatan dengan rumah yang hancur akibat ledakan yang diduga bom tersebut.

"Siang hari kadang anak saya tidur di situ. Malam Seninnya itu saat kejadian, melihat anak saya tidur di rumah itu."

"Lalu sekitar pukul 02.00 WIB anak saya katanya pindah ke rumah depan.

Ledakannya terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari," kata Kusyairi saat ditemui di rumahnya, Selasa (20/2/2024) pagi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved