Banyak Penggembungan Suara Pileg di DPRD Bojonegoro 2024, Ketua Partai Lapor Bawaslu

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 berbagai tingkatan di Kabupaten Bojonegoro, diduga banyak yang tidak sesuai dengan rekapitulasi di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Persisnya, ada penggembungan suara untuk caleg dan partai politik terentu. Contoh kasus, suara dari caleg A yang di TPS sejumlah 14. Di tingkat desa tiba-tiba berubah menjadi 54 suara.

Atas adanya fenomena penggembungan suara semacam itu, Ketua DPD Partai Demokrat Bojonegoro Sukur Priyanto melapor ke Kantor Bawaslu Bojonegoro, Minggu (25/2/2024) sore.

Usai merampungkan proses laporannya, Ketua DPD Partai Demokrat Bojonegoro akrab disapa Sukur itu memberi keterangan kepada awak media yang hadir di Kantor Bawaslu Bojonegoro.

Dalam kesempatan dimaksud dia menyebut, penggembungan suara secara ajaib tersebut terjadi saat rekapitulasi suara di tingkatan desa maupun kecamatan. Untuk membuktikan, dia memiliki buktinya.

Baca juga: Penghitungan Suara Pemilu di Bangkalan, 40 Personel TNI/Polri dan Brimob Siaga di Setiap Kantor PPK

"Saya memiliki bukti. Sudah saya sertakan dalam laporan ke Bawaslu Bojonegoro hari ini," ujarnya kepada awak media yang hadir di Kantor Bawaslu Bojonegoro, Minggu (25/2/2024) sore.

Salah satu penggembungan suara yang masif terjadi, ungkap Wakil Ketua DPRD Bojonegoro ini, ada di Kecamatan Balen yang masuk Dapil 2 Pileg DPRD Bojonegoro dalam Pemilu 2024 ini.

"Di Dapil 2 ini, banyak penggembungan suara untuk PKB (Partai Kebangkitan Bangsa, red). Semula mendapat sedikit suara, setelah proses rekapitulasi mendapat suara banyak," jelasnya.

Selain PKB, lanjut politisi asal Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini, partai yang mendapat penggembungan suara adalah Partai Golkar.

"Saya berharap, Bawaslu Bojonegoro merespon laporan saya dengan cakap, transparan, dan tanpa pandang bulu. Penggembungan suara itu harus diselediki betul-betul," tegasnya.

Sebab, tandas Sukur, satu suara dalam Pemilu 2024 ini adalah hal yang sangat berharga bagi partai politik serta bagi kesehatan demokrasi Indonesia. Tak boleh suara dipermainkan demi keuntungan.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Bojonegoro Weni Andriani mengatakan, pihaknya telah menerima laporan Sukur Priyanto. Berikutnya, pihaknya akan menelaah laporan tersebut.

"Kami (Bawasku Bojonegoro, red) akan mengkaji laporan (Sukur Priyanto, red) ini. Baru nanti dapat kami ketahui yang dilaporkan ini termasuk pelanggaran ataukah apa," terangnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com