Hikmah Ramadan

Puasa dalam Tinjauan Neurosains

Seorang Muslim dalam berpuasa Ramadan, bukan hanya menahan lapar dan dahaga, dimulai dari terbitnya Fajar sampai tenggelamnya Matahari.

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Hidayatullah, dr, Sp.N, Sekretaris MUI Jatim dalam artikel Hikmah Ramadan tentang Puasa dalam Tinjauan Neurosains 

Sehingga berpuasa dapat meningkatkan daya ingat, daya belajar dan fungsi luhur kita. Hal inilah yang menjelaskan, mengapa pada orang lanjut usia yang rajin berpuasa, maka tidak mudah pikun. Puasa dapat mencegah terjadinya penyakit Demensia dan Parkinson.

3. Puasa mencegah terjadinya stroke

Dengan berpuasa, maka kadar gula, kolesterol dan tekanan darah akan terjaga dengan baik, sehingga menurunkan resiko stroke. Puasa juga meningkatkan zat pelindung sel saraf, yaitu keton (keton bodies) dan menurunkan zat perusak sel saraf (inflammatory cytokines), sehingga sel saraf otak tidak mudah rusak karena stroke.

4. Puasa membuat kita tidak mudah depresi.

Salah satu yang berkaitan dengan mudahnya seseorang mengalami depresi (stress) adalah karena rendahnya kadar enzym BDNF. Seperti dijelaskan di atas, berpuasa meningkatkan kadar BDNF, yang akan membuat kita tidak mudah depresi, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup kita.

Marilah kita sambut dan kita jalani puasa Ramadlan dengan semangat besar dan eforia demi ridla Illahi, bukan hanya karena menjalankan kewajiban syar’i, namun juga untuk mencapai kesehatan yang paripurna.

Dan semoga setelah mengetahui begitu besarnya manfaat puasa bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan otak, dalam tinjauan Neurosains, menjadikan kita semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadlan ataupun puasa sunnah lainnya. Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annaa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved