Pemilu 2024

Penjajakan Pilgub Jatim 2024, PDIP Mulai Rayu Khofifah: Kami Saling Sharing

Partai berlambang kepala banteng moncong putih ini menegaskan terbuka termasuk untuk petahana Khofifah Indar Parawansa.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
TribunMadura/ Ali Hafidz
Said Abdullah saat memberikan keterangan di Sumenep, Sabtu (10/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - PDI Perjuangan memastikan masih melakukan penjajakan untuk Pilgub Jatim 2024.

Partai berlambang kepala banteng moncong putih ini menegaskan terbuka termasuk untuk petahana Khofifah Indar Parawansa.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah bercerita telah bertemu secara khusus dengan Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU. Pertemuan tersebut ditegaskan sebagai bagian dari upaya penjajakan yang dilakukan.

"Kami sudah saling sharing information, terutama bagaimana Jawa Timur ke depan dan bagaimana positioning Mbakyu Khofifah. PDIP lagi merayu Mbakyu Khofifah," kata Said saat ditemui di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Minggu (31/3/2024).

Said memang tidak mengungkap lebih jauh bahasan pertemuan dimaksud. Namun, dia menyebut partainya menaruh respect betul terhadap Khofifah yang sudah satu periode memimpin Jawa Timur. Pertemuan itu juga dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Khofifah terhadap PDIP.

"Kita tidak bicara peluang. Kami baru pada penjajakan," ungkap politisi asal Sumenep tersebut.

Selain penjajakan kepada Khofifah, Said mengakui juga sudah melakukan komunikasi dengan Gerindra dan PAN. Adapun dua partai tersebut diketahui sudah lebih dulu memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah. Namun, Said mengungkapkan untuk urusan Pilgub partainya saat ini masih sebatas penjajakan.

Sementara mengenai mekanisme pencalonan, Said menegaskan memiliki tahapan yang selama ini jadi pegangan. Pertama, membuka penjaringan kemudian digodok secara internal. Selanjutnya diusulkan kepada DPP untuk dilakukan pembahasan. Baru kemudian ke meja Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

"Ketua umum kami hampir tidak pernah menggunakan hak prerogatifnya kecuali pada pemilihan presiden saja," ungkapnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved