Kilas Balik

Kisah Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan saat Disambati Petani: Kalimat Qoma Zaidun Jadi Penangkal

Inilah kisah karomah Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura yang menceritakan tubuh pencuri timun terbujur kaku, tegak berdiri, tidak bisa didudukkan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Humas Jabar/Kompas TV
Kolase foto: Sosok dan Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis (20/1/2022). Inilah kisah karomah Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura menceritakan tubuh pencuri timun terbujur kaku, tegak berdiri, tidak bisa didudukkan yang tersedia di dalam artikel ini 

Kejadian di luar akal manusia itu merebak di khalayak masyarakat.

Para petani kemudian memutuskan kembali ke Mbah Kholil untuk menceritakan peristiwa yang terjadi di ladang-ladang timun mereka.

Setelah berbincang sejenak, Mbah Kholil kemudian membekali para petani dengan segelas air penangkal yang nantinya dipercikkan ke tubuh para pencuri timun.

Hanya sekali percik, tubuh para pencuri timun jatuh, lunglai dengan posisi duduk.

Sejak saat itu, tidak pernah lagi terjadi pencurian timun di ladang-ladang para petani.

Sebagi ungkapan terima kasih, para petani timun berbondong-bondong bersedekah timun ke pesantren dengan diangkut dokar.

Dari peristiwa tersebut bisa dipetik pelajaran bahwa kalimat Qoma Zaidun hanyalah sebaris huruf.

Tidak ada daya dan kekuatan, siapapun bisa mengucapkannya.

Namun si pengucap kailmat itulah yang lebih penting. 

Sosok Syakihona Kholil

Mbah Kholil lahir pada 11 Jumadil Akhir 1235 H dan wafat pada 29 Ramadhan 1343 H atau di tahun 1925 Masehi.

Mbah Kholil akrab dikenal sebagai guru dari para ulama Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (1871-1947), KH Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971), KH Bisri Syamsuri, dan sejumlah besar lainnya di Jawa.

Para murid Mbah Kholil itu menjelma sebagai ulama besar di nusantara.

Bersama Mbah Kholil, mereka berperan penting atas lahirnya Nahdlatul Ulama (NU).

Energi spiritualitasnya hingga saat ini mampu menjadi magnet bagi sebagian besar umat Islam untuk datang berziarah di komplek wisata religi Pesarean Mbah Kholil, Desa Martajasah, Kota Bangkalan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved