Berita Surabaya
Komplotan Begal Rampas Ponsel Karyawan Saat Tunggu Taksi Online Surabaya, Korban Bersimbah Darah
Karyawan swasta berinisial AM (43) asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara, menjadi korban kebrutalan komplotan begal bersenjata tajam
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Hingga kini, ungkap Bayu, penyelidikan atas kasus tersebut sedang bergulir. Mulai dari pemeriksaan korban, saksi dan serangkaian tahapan olah tempat kejadian perkara.
Ia meminta doa kepada masyarakat Kota Surabaya, agar anggotanya berhasil menangkap para pelaku dalam waktu secepatnya.
"Dia pulang kerja. Lukanya di daerah punggung. Yang lain, kami masih nunggu hasil pemeriksaan. Karena ini juga sudah kita visum," katanya.
"Jadi mereka ini pelaku kejahatan yang menyasar korban rentan. Korban saat itu, sedang pulang kerja. Berdasarkan informasi memang posisi rentan, di pinggir jalan," tambahnya.
Terlepas dari itu semua. Bayu juga menambahkan, pihaknya senantiasa meningkatkan serangkaian patroli keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kecamatan Genteng.
Bahkan untuk mekanisme patroli keamanan wilayah, telah dilakukan bersama anggota jajaran wilayah polsek seluruh kawasan Polrestabes Surabaya, hampir 24 jam.
Selain itu, proses pengungkapan kasus kejahatan yang telah dilaporkan masyarakat ke SPKT Mapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, satu per satu berhasil dipecah atau dituntaskan hingga penangkapan para tersangka untuk menjalani tahapan penuntutan di persidangan.
"Kami sudah menangkap beberapa kasus curanmor, pelakunya sudah kami tangkap. InsyaAllah nanti akan kami rilis ya," jelas mantan Kasat Lantas Polres Pasuruan itu.
Menurutnya, pihak kepolisian tidak dapat bekerja sendirian dalam menjaga sekaligus merawat keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dibutuhkan kepedulian masyarakat secara komunal untuk ikut juga menjaga barang bawaan, harta benda, dan termasuk keselamatan diri sendiri beserta keluarga.
Beberapa diantaranya, tidak melakukan aktivitas yang tidak perlu pada malam hari atau saat waktu memasuki jam-jam berkarakter rawan tindakan kejahatan.
Seperti nongkrong begadang atau berkumpul hingga merencanakan aksi perkelahian atau tawuran.
"Apalagi para pelaku kejahatan model seperti ini itu tidak bisa diprediksi karena mereka selalu menyasar korban secara random dan mereka terkadang mobile atau keliling," kata mantan Kasat Lantas Polres Lumajang itu.
Jikalau memang terpaksa untuk beraktivitas pada malam hari, karena suatu keadaan mendesak, karena pekerjaan atau sejenisnya.
Bayu mengimbau agar masyarakat tidak membawa barang bawaan; kendaraan, gadget atau perhiasan, yang berpotensi memancing aksi tindakan kejahatan.
Diajak ke Tempat Sepi, 2 Siswa SMP di Surabaya Dibuat Linglung, Motornya Seketika Amblas |
![]() |
---|
Tiket Masuk KBS Gratis Pada 17 Agustus, Cukup Penuhi 2 Syarat Ini |
![]() |
---|
Aksi Santai 2 Pria Misterius Terekam CCTV Motor Permukiman Kebalen Kulon Surabaya |
![]() |
---|
Nekat Curi Tabung Elpiji di Surabaya, Dua Maling Ngakunya karena Desakan Ekonomi |
![]() |
---|
Jelang Subuh, Warga Dekat Suramadu Berduka, Motor Mendadak Amblas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.