Berita Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Wali Siswa di Sumenep Laporkan Sekolah Negeri hingga Firman Syah Ali Berbagi Tips

Berita Madura terpopuler Rabu (3/7/2024), Wali Siswa di Sumenep Polisikan SDN Pinggir Papas 1 hingga Bacabup Pamekasan Firman Syah Ali berbagi tips

Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Berita Madura terpopuler Rabu (3/7/2024), Wali Siswa di Sumenep Polisikan SDN Pinggir Papas 1 hingga Bacabup Pamekasan Firman Syah Ali berbagi tips 

TRIBUNMADURA.COM, MADURA - Berikut berita Madura terpopuler Rabu (3/7/2024), Wali Siswa di Sumenep laporkan SDN Pinggir Papas 1 ke polisi hingga Bacabup Pamekasan Firman Syah Ali berbagi tips jadi pemimpin inovatif.

Wali siswa polisikan pihak SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura karena diduga gelapkan uang tabungan siswanya hingga ratusan juta.

Laporan polisi itu sesuai dengan nomor : STTLP/B/156/VII/2024/SPKT/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur, tertanggal 1 Juni 2024.

Dalan laporan itu, pihak SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget dilaporkan oleh wali siswanya atas dugaan tindak pidana penggelapan uang atau penggelapan dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 atau 374 KUHP Pidana.

"Kami laporkan kemaren ke Polres Sumenep, jumlah keseluruhan tabungan siswa di SDN Pinggir Papas 1 keseluruhan Rp. 260 jutaan."

"Itu tabungan anak kami dalam satu tahun, sampai sekarang tidak dicairkan oleh pihak sekolah," tutur Herdiyanto, salah satu wali siswa SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Selasa (2/7/2024).

Karena tidak ada kejelasan dari pihak sekolah (SDN Pinggir Papas 1) tersebut kapan akan diberikan tabungan siswa tersebut, maka pihaknya bersama wali siswa lainnya yang mengaku jadi korban kompak melaporkan ke Polres Sumenep.

Tabungan siswa senilai ratusan juta itu lanjutnya, hasil tabungan yang terkumpul mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN Pinggir Papas 1 dan menabung sejak bulan Juli 2023 lalu.

"Saya tidak tahu apakah tabungan anak kami itu dipakai pribadi atau tidak, yang jelas sampai sekarang tidak ada kejelasan dari pihak sekolah."

"Pada 19 Juli 2024 ada informasi pencairan, tapi ternyata setelah sampai ke sekolah tidak ada. Sampai saat ini tidak ada kejelasan kapan diberikan uang tabungan itu pada kami," tegasnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan laporan wali siswa SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas tersebut.

"Iya benar," jawab mantan Kapolsek Sumenep Kota ini.

Laporan dugaan tindak pidana penggelapan uang tabungan siswa tersebut lanjutnya, saat ini sudah masuk ke Satreskrim Polres Sumenep.

"Masuk laporannya ke Reskrim," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN Pinggir Papas I Desa Pinggir Papas, Maski belum bisa memberikan keterangan.

Upaya konfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp pribadinya juga belum terangkat dan pesan juga belum terbalas pada Selasa (2/7/2024) pukul 11.17 WIB.

Jawaban Santai Kepsek SDN Pinggir Papas I Sumenep soal Ratusan Juta Tabungan Siswa Diduga Digelapkan, Tuding Pihak Lain

Soal dugaan penggelapan uang ratusan juta tabungan siswa di SDN Pinggir Papas I Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget Sumenep disebut dipakai untuk belanja sekokah oleh kepala sekokah sebelumnya.

Hal itu disampaikan dan diakui kepala sekolah yang baru SDN Pinggir Papas I Desa Pinggir Papas, Maski saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Selasa (2/7/2024).

Maski mengaku baru menjabat sebagai kepala sekolah i SDN Pinggir Papas 1 baru beberapa bulan, disebutkan soal uang tabungan siswanya tersebut oleh kepala sekolah yang lama digunakan untuk belanja sekolah.

"Iya, kata kepala sekolah yang lama digunakan belanja sekolah."

"Tapi setelah disisir hanya sedikit yang dipakai," kata Maski saat ditanya soal uang tabungan siswanya yang hingga sekarang tidak kunjung dicairkan.

Menurutnya, untuk saat ini uang tabungan siswa yang diduga digelapkan itu baru ada sebagian saja.

Namun, karena banyak wali murid menolak karena uang tersebut tidak utuh untuk dicairkan.

"Banyak (wali siswa) yang tidak mau," tuturnya.

Ditanya apakah boleh uang tabungan siswa itu digunakan oleh pihak sekolah, baik belanja atau renovasi sekolah. Maski menegaskan, secara aturan memang tidak boleh digunakan.

Maski mengatakan, persoalan tabungan siswa itu menjadi tanggung jawab kepala sekolah yang sebelumnya. Karena, pihaknya baru menjabat Kelala SDN Pinggir Papas 1 pada akhir Maret 2024.

"Saya hanya dapat masalahnya, kepala sekolah sebelumnya dipindah ke talango," katanya.

Terpisah, kepala sekolah sebelumnya SDN Pinggir Papas I Imam Hanafi saat dikonfirmasi berkali-kali melalui telepon pribadinya tidak aktif terkait tabungan siswa yang diduga digelapkan dari kelas 1 sampai kelas 6 hingga ratusan juta tersebut.

Untuk diketahui sebelumnya, wali siswa polisikan pihak SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura karena diduga gelapkan uang tabungan siswanya hingga ratusan juta.

Laporan polisi itu sesuai dengan nomor : STTLP/B/156/VII/2024/SPKT/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur, tertanggal 1 Juni 2024.

Dalan laporan itu, pihak SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget dilaporkan oleh wali siswanya atas dugaan tindak pidana penggelapan uang atau penggelapan dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 atau 374 KUHP Pidana.

"Kami laporkan kemaren ke Polres Sumenep, jumlah keseluruhan tabungan siswa di SDN Pinggir Papas 1 keseluruhan Rp. 260 jutaan."

"Itu tabungan anak kami dalam satu tahun, sampai sekarang tidak dicairkan oleh pihak sekolah," tutur Herdiyanto, salah satu wali siswa SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Selasa (2/7/2024).

Karena tidak ada kejelasan dari pihak sekolah (SDN Pinggir Papas 1) tersebut kapan akan diberikan tabungan siswa tersebut, maka pihaknya bersama wali siswa lainnya yang mengaku jadi korban kompak melaporkan ke Polres Sumenep.

Tabungan siswa senilai ratusan juta itu lanjutnya, hasil tabungan yang terkumpul mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN Pinggir Papas 1 dan menabung sejak bulan Juli 2023 lalu.

"Saya tidak tahu apakah tabungan anak kami itu dipakai pribadi atau tidak, yang jelas sampai sekarang tidak ada kejelasan dari pihak sekolah."

"Pada 19 Juli 2024 ada informasi pencairan, tapi ternyata setelah sampai ke sekolah tidak ada."

"Sampai saat ini tidak ada kejelasan kapan diberikan uang tabungan itu pada kami," tegasnya.

Madura terpopuler selanjutnya, Bakal calon Bupati Pamekasan, Firman Syah Ali menghadiri undangan pelantikan Raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Gedung Prima Jaya Abadi Pamekasan, Madura.

Pria yang akrab disapa Kak Mamang itu hadir sebagai narasumber simposium kepemimpinan inovatif.

Sebagai Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Pemprov Jatim, Kak Mamang membakar semangat mahasiswa untuk terus berinovasi dalam melaksanakan peran kepemimpinannya.

Kata dia, kepemimpinan mahasiswa yang inovatif selalu memperhatikan empat unsur, yaitu kebaharuan (novelty), Kemanfaatan (Utility) dan Kesinambungan (sustainability).

Pendapat dia, organisasi Mahasiswa harus selalu menemukan ide dan aksi baru sesuai dengan perkembangan terbaru kehidupan bernegara, sebab jika selalu berkutat pada gagasan usang, maka mahasiswa tidak akan menjadi oli mesin perubahan yang baik.

"Selain harus selalu punya gagasan dan aksi baru, mahasiswa Organisasi Mahasiswa harus memastikan bahwa pembaharuan yang mereka gagas dan terapkan itu bermanfaat kepada masyarakat."

"Percuma gagasan dan aksi selalu baru, tapi outcome-nya lemah di tengah-tengah masyarakat," kata Pendiri Komite Olahraga NU (KONU) ini, Selasa (2/7/2024).

Kak Mamang menyarankan, ide dan pembaharuan aksi yang sudah jelas manfaatnya kepada masyarakat, harus dijaga kesinambungannya, jangan hanya semusim, agar masyarakat bangsa dan negara dapat terus merasakan manfaatnya.

Firman tidak lupa mencontohkan permasalahan kepemimpinan terkini, yaitu krisis keteladanan dan krisis etika.

"Sebagai contoh, kepemimpinan kita saat ini dari pusat hingga daerah sedang mengalami krisis keteladanan, krisis moral dan krisis etika. Hendaknya adik-adik punya gagasan dan aksi yang betul-betul baru untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari krisis kepemimpinan tersebut. Jangan hanya tinggal diam," pungkas Majelis Pakar IKA PMII Jatim ini.

Dalam rangka membakar semangat mahasiswa terutama Pengurus BEM yang akan dilantik, dalam sesi pembicaraan, tampak berulangkali Firman mengajak mahasiswa untuk teriakkan yel-yel aktivis dengan diikuti oleh gemuruh seluruh hadirin.

Selain Firman Syah Ali, dalam simposium tersebut hadir juga Faridi (Anggota DPRD Pamekasan terpilih) dan Kasat Intelkam Polres Pamekasan mewakili Kapolres Pamekasan.

Ikuti berita seputar Madura Terpopuler

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved