Berita Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Penggelapan Tabungan di Sumenep hingga Pedagang Madura Tolak RPP Kesehatan

Berikut Madura terpopuler Kamis (4/7/2024), jawaban polisi soal dugaan penggelapan tabungan siswa Rp 260 juta di SDN Pinggir Papas I Sumenep hingga

Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Berikut Madura terpopuler Kamis (4/7/2024), jawaban polisi soal dugaan penggelapan tabungan siswa Rp 260 juta di SDN Pinggir Papas I Sumenep hingga Paguyuban Pedagang Madura tolak larangan zonasi penjualan rokok di RPP Kesehatan 

"Yang menyusun aturan itu, apakah tidak pernah cek, turun ke lapangan? Akan ada banyak sekali warung, usaha kelontong, pedagang yang terdampak."

"Zonasi 200 meter ini ketika diterapkan, yang bakal dipindah sekolahnya atau pedagangnya? Toh, semua warga negara punya hak hidup dan hak atas pekerjaan yang sama, kan?” ujarnya.

Menurut Cak Hamied, sebagai produk legal, maka pedagang berhak untuk menjual rokok.

Ia juga menyebutkan bahwa para pedagang sudah sangat memahami bahwa rokok ini adalah produk yang ditujukan untuk orang dewasa.

"Tanpa zonasi pun kami, para pedagang sudah mem-filter siapa konsumen rokok ini. Rokok adalah produk yang menambah pendapatan di warung."

"Jadi, ketika ada pelarangan ini, dapat dipastikan pendapatan pedagang akan menurun drastis,” tegasnya.

Turut bereaksi atas pelarangan zonasi penjualan rokok ini, M Zainal, pedagang kelontong di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang was-was usahanya akan gulung tikar.

Pria yang berjualan di area Kemayoran ini khawatir wacana penerapan penjualan rokok 200 meter dari fasilitas pendidikan akan memukul pendapatannya.

“Pedagang kecil seperti saya pendapatannya gak pasti. Saya sadar dan setuju rokok bukan untuk anak."

"Tapi, kalau aturannya seperti itu, pedagang kecil yang jadi korban,” ujarnya.

Senada, Warningsih, pedagang kelontong asal Madura yang sehari-hari berjualan di kawasan Jakarta Pusat juga keberatan dengan pelarangan zonasi ini.

“Saya belum pernah dengar akan ada aturan seperti ini. Jangan sampai lah. Pendapatan pasti akan berkurang jauh,” sebut Warningsih.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved