Berita Tuban
Petani Desa Dawung Tuban Tolak Pembangunan Pabrik Gas, Tak Sesuai Pesan Presiden Jokowi
Para petani Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban menolak rencana pembangunan Onshore Receiving Facilities (ORF) milik Krisenergy Ltd di
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Para petani Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban menolak rencana pembangunan Onshore Receiving Facilities (ORF) milik Krisenergy Ltd di wilayahnya.
Mereka menilai, pembangunan instalasi atau pabrik gas itu mengancam mata pencarian petani setempat. Hal itu salah satunya diungkapkan Sudirman selaku petani Desa Dawung.
"Semua petani tetap dengan pendiriannya. Yakni, menolak pembangunan pabrik gas (Krisenergy Ltd, Red),” ujarnya, Senin (8/7/2024) pagi.
Salah satu aksi untuk menolak pembangunan pabrik gas itu, kata dia, lebih dari 30 petani Desa Dawung unjuk rasa di lahan sawah yang bakal terdampak, Minggu (7/7/2024) siang.
Berdasarkan informasi yang dia himpun, ungkap Sudirman, pembangunan pabrik gas Krisenergy Ltd itu akan menggusur lahan produktif di dua desa, yakni Dawung dan Kradenan, Kecamatan Palang.
Imbasnya, lanjut Sudirman, masa depan para petani Desa Dawung dan Kradenan terancam kelam. Sebab, petani akan kehilangan tempat untuk bertani menghidupi diri.
“Ini satu-satunya lahan kami, sebagai sumber penghidupan keluarga kami. Kalau kami dipaksa menjual lahan kami ini, setelah itu kami seperti apa," tuturnya.
Perkiraan Sudirman, lahan produktif Desa Dawung dan Kradenan yang akan terdampak pembangunan pabrik gas milik Krisenery Ltd luasnya tak kurang dari 24 hektar.
Dalam setahun, lanjut dia, petani bisa panen sekitar 750 ton gabah. Jika gabah dijual dengan harga Rp 5 ribu per kg, sudah ada perputaran uang sekitar Rp 4-5 miliar di Desa Dawung dan Kradenan.
“Presiden Jokowi pernah berpesan lahan produktif harus dimanfaatkan untuk stok pangan Indonesia. Tapi di sini kok malah mau digusur. Kan tidak sesuai,” protesnya.
Sementara itu, Karsilan selaku Kepala Desa Dawung mengaku tak tahu banyak ihwal sikap dan aksi warga desanya dalam menolak rencana pembangunan pabrik gas di wilayahnya.
Karsilan juga menghindari pertanyaan-pertanyaan yang mendetail terkait rencana pembangunan pabrik gas oleh perusahaan migas internasional yang berpusat di Singapura tersebut.
“Saya tidak tahu,” tukas pria kelahiran 1968 yang terpilih menjadi Kepala Desa Dawung dalam pilkades setempat pada 2022 lalu ini.
Hingga berita ini diturunkan, Krisenergy Ltd belum memberi keterangan resmi ihwal aksi penolakan para petani Desa Dawung terkait pembangunan pabrik gasnya di Desa Dawung.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
| Sedang Lupa Daratan di Kos-kosan Bareng Pria Bukan Suaminya, Wanita Selebgram Kena Razia |
|
|---|
| Buntut Keracunan Massal MBG, SPPG di Palang Tuban Hentikan Operasional |
|
|---|
| Putrinya Keracunan MBG, Warga Palang Tuban Kecewa: Diberi Makan, Malah Jadi Musibah |
|
|---|
| Respon Tak Terduga Dinkes Tuban soal Keracunan MBG di Tuban: Semoga Semua Sehat |
|
|---|
| MBG Bermasalah Lagi, Siswa SD Temukan Ulat di Atas Sayur Sawi, Makanan Langsung Ditarik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.