Madura Terpopuler
Madura Terpopuler: Ulama se Indonesia Berkumpul di Bangkalan hingga Pembacokan di Sampang
Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler. Dari berkumpulnya para ulama di Bangkalan, hingga kasus pembacokan di Sampang
TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler. Dari berkumpulnya para ulama di Bangkalan, hingga kasus pembacokan di Sampang.
1. Kiai Khos dan Ulama Berkumpul di Kediaman Syaikhona Kholil Bangkalan, Soroti NU
Kegundahan dan keresahan atas kondisi kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) akhirnya menuntun langkah sejumlah kiai khos dan ulama di Indonesia kembali ‘pulang’ ke Bangkalan.
Mereka menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama Se-Indonesia di kediaman Syaikhona Kholil (Mbah Kholil), Minggu (18/8/2024).
Seperti diketahui bersama, Mbah Kholil mempunyai peran penting atas terbentuknya NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Di kediaman Mbah Kholil, para kyai khos dan ulama dari berbagai daerah di Indonesia itu merapatkan barisan dan tabaruk, sekaligus membentuk Presidium Penyelamatan Organisasi NU sebagai wujud niat tulus memperbaiki NU.
“Dan memang sengaja kami memilih Bangkalan, karena kita tahu bersama bahwa Mbah Kholil adalah guru dari semua pendiri Nahdlatul Ulama. Bahkan rapat kami gelar di ‘dhlaem’ (kediaman) Mbah Kholil,” ungkap Koordinator Tim Presidium Mubes Alim Ulama NU, KH Abdussalam Sohib (Gus Salam) usai gelaran mubes.
Gus Salam menjelaskan, tugas presidium adalah mengkonsolidasikan hasil Mubes Alim Ulama kepada jajaran Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) NU yang seirama dan satu pikiran.
Berkumpulnya para kyai dan alim ulama untuk melakukan Mubes Alim Ulama NU, lanjutya, berawal dari kegelisahan dan keresahan yang sudah kami rasakan bersama, bahkan sejak Muktamar Lampung 2021.
Ia menegaskan, kondisi ini apabila dibiarkan tanpa solusi, maka akan merusak terhadap organisasi NU. Hasil Mubes Alim Ulama, bahwa PBNU hasil Muktamar Lampung 2021 telah melakukan pelanggaran qonun asasi, AD/ART, khittah, serta etika dan moral dalam berorganisasi,
“Karena sudah melanggar maka tidak bisa dibiarkan, karena pelanggaran berat itu menjadi syarat untuk bisa melangkah kepada yang namanya Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Dengan begitu kami bersepakat membentuk Presidium Penyelamatan Organisasi NU yang bertugas untuk mempersiapkan MLB NU,” pungkas Gus Salam.
Selain Gus Salam, turut tergabung dalam Presidium Penyelamat Organisasi NU yakni, KH Imam Baehaqi, KH Imam Jazuli, KH Muhaimin, KH Rosikh Roghibi, KH Sholahuddin Azmi, KH Fahmi, KH Wahono, KH Dimyati, KH Nasirul Mahasin, KH Haidar Muhaimin, dan KH Aguk Irawan.
Jubir Mubes Alim Ulama, KH Imam Baehaqi menungkapkan, sebelum menggelar Mubes Alim Ulama, pihaknya selepas Waktu Subuh terlebih dahulu ziarah ke Pesarean Mbah Kholil agar mendapatkan berkah serta ridho dari para masyayikh.
“Terutama berkaitan dengan langkah-langkah kami, pertemuan Mubes Alim Ulama kami gelar di dhalem kesepuhan Syaikhona Kholil di ponpes Kelurahan Demangan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Dihadiri representasi para kyai dari Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain,” ungkap KH Imam Baehaqi.
Ia menambahkan, Mubes Alim Ulama menghadirkan beberapa rumusan yang dinamakan Amanah Bangkalan dan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama para alim ulama. Sebagai bentuk respon atas keresahan dan keprihatinan yang besar terhadap kondisi NU saat ini.
“Prihatin atas kepemimpinan PBNU periode kali ini yang kami anggap banyak melanggar konstitusi NU,” pungkasnya.
2. Sampang Gempar, Seorang Pria Dibacok, Korban Merintih Kesakitan di Persawahan
Warga Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura digegerkan atas adanya dugaan aksi pembacokan terhadap seorang pria.
Peristiwa tersebut viral di di media sosial, di mana dalam video berdurasi 23 detik itu memperlihatkan pria mamakai baju warna biru dan sarung merintih kesakitan di area persawahan.
Dalam kondisi terluka, korban meminta tolong kepada warga sembari memegang luka dibagian perut yang diduga akibat dibacok Orang Tidak Dikenal (OTK).
Korban yang berlumuran darah merintih kesakitan dan meminta air kepada warga.
Informasi yang berhasil dihimpun TribunMadura.com, insiden berdarah tersebut terjadi di Desa Batuporo Timur, Kedungdung, Sampang pada (17/8/2024) dini hari. Korban merupakan warga setempat.
Kemudian masih belum jelas faktor pembacokan tersebut namun, santer dikabarkan, jika dipicu persoalan asmara.
Saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkan atas insiden tersebut, namun belum bisa memberikan keterangan lebih dalam.
"Tunggu pers release mas. Untuk identitas korban berinisial M (25) asal Desa Batuporo Timur, Kedungdung, Sampang," singkatnya.
3. Tokoh Muda NU Firman Syah Ali Ziarahi Makam KH Hasyim As'ari, Momentum Peringati HUT Kemerdekaan RI
Dalam suasana Hari kemerdekaan ke-79 Bangsa Indonesia, tokoh muda Nahdlatul Ulama, Firman Syah Ali memperingatinya dengan cara nyekar ke makam Pahlawan Nasional, KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng Jombang, Sabtu (17/8/2024).
Agar suasana menjadi khidmat dan istimewa, sengaja dirinya datang sendirian bahkan tanpa membawa supir.
"Saya sengaja datang sendirian tanpa bawa supir, kirim fatihah kepada KH Hasyim Asy'ari sejak awal berangkat dari depan pintu gubuk saya di Surabaya," kata pendiri Komite Olahraga Nahdlatul Ulama (KONU) ini.
Selain berziarah, Firman juga sowan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
"Alhamdulillah selain berziarah ke maqbaroh Pahlawan Nasional Pendiri NU, saya juga sowan ke Gus Kikin di dalem kasepuhan. Semoga semua ini membawa manfaat dan berkah Aamiin Allahumma Aamiin," doa Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) ini.
Firman berharap warga NU membiasakan diri ziarah ke makam para pendiri NU setiap hari kemerdekaan RI.
"Saya berharap warga NU untuk senantiasa merayakan HUT Kemerdekaan bangsanya dengan berziarah ke makam pendiri NU, agar ada ketersambungan barokah dan ketersambungan wasilah di hari yang penuh kebahagiaan ini," pungkas Pengurus Harian LP Ma'arif NU Jawa Timur ini.
Informasi tambahan, KH Hasyim Asy'ari merupakan santri Syaikhona Kholil Bangkalan yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama pada tahun 1926.
NU didirikan di Kota Surabaya sebagai organisasi internasional dengan misi perjuangan keagamaan, kebangsaan dan perdamaian dunia.
Dalam mendirikan NU, KH Hasyim Asy'ari mendapat restu dari gurunya, Syaikhona Cholil Bangkalan serta dibantu oleh tokoh-tokoh ulama lain yang rata-rata merupakan jaringan ulama Nusantara keturunan walisongo dan murid Syaichona Cholil Bangkalan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Madura Terpopuler: Cosplay Tikus Berdasi di Bangkalan hingga Lonjakan Kasus Campak di Sumenep |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Mobil Warga Sumenep Meledak hingga Misteri Kematian Petani Tua di Sampang |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Pencurian Motor di Desa Maling Pamekasan hingga KLB Campak di Sumenep |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Polisi Buru Pelaku Pembakaran Mobil di Sampang hingga Misteri Penemuan Jenazah |
![]() |
---|
Madura Terpopuler: Nenek Renta Ditusuk Orang Misterius hingga Penemuan Jenazah di Selat Madura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.