Berita Sampang

Harga Garam Anjlok, Petani di Sampang Dihantui Rasa Cemas, Rogoh Kocek Belasan Juta

Petani garam di Kabupaten Sampang, Madura harus mengelus dada sebab, harga garam tahun ini anjlok berkali-kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
Sejumlah petani garam di Kabupaten Sampang, Madura saat memanen garam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Petani garam di Kabupaten Sampang, Madura harus mengelus dada sebab, harga garam tahun ini anjlok berkali-kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, Rabu (21/8/2024).

Di musim produksi tahun 2023, harga garam di daerah bertajuk Bumi Bahari itu tembus Rp 6 juta per ton. Sedangkan tahun ini turun drastis di angka sekitar Rp 1 juta per ton. 

Salah satu petani garam asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Sampang, Mahmut mengatakan, turunnya harga garam tahun ini juga membuat dirinya cemas.

Hal itu bisa terjadi karena sewaktu-waktu harga garam turun kembali hingga membuat para petani garam semakin merugi.

"Kami telah banyak mengeluarkan modal. Rata-rata petambak garam merogoh modal hingga Rp 15 juta per satu lokasi produksi," ujarnya.

Belum lagi kata dia, harga terpal geomembran untuk lahan garam yang saat ini harganya sangat mahal. 

"Kalau harga garam terus terun, petambak garam akan mengalami kerugian besar," terangnya.

Terpisah, Ketua Paguyuban Pelopor Petambak dan Pedagang Garam Madura (P4GM) Kabupaten Sampang, Aufa Marom menyampaikan, merosotnya harga garam tahun ini karena hukum pasar harga garam berbeda dengan hukum dagang lainnya. Artinya, semakin tinggi kebutuhan tidak menjamin harga naik.


"Harga garam ditentukan prosesor pabrik garam. Sehingga harga garam kadang terjun bebas, kadang naik," katanya.

Dengan kondisi harga garam saat ini, pihaknya berharap, pemerintah bisa memberikan patokan harga garam secara nasional, termasuk memasukkan garam dalam daftar bahan pokok utama secara nasional.

"Jika sejumlah hal itu berjalan, petambak garam tidak akan khawatir dalam memproduksi garam setiap tahunnya," tutupnya. 

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved