PDIP Pamekasan Tanggapi Nada Sumbang tentang Sosok Taufadi

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sebagian warganet Kabupaten Pamekasan, Madura banyak yang menyayangkan rekomendasi dari PDI Perjuangan jatuh pada Taufadi.

Hal ini karena Taufadi merupakan mantan koruptor.

Pada tahun 2017 silam, Kejati Jatim menetapkan mantan Kepala Divisi Keuangan Wira Usaha Sumekar (WUS), Taufadi sebagai tersangka dugaan korupsi dana partisipating interest (PI).

PT WUS merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sumenep.

Menanggapi ini, Sekretaris DPC PDIP Pamekasan, Nadi Mulyadi menilai pengalaman kelam Taufadi merupakan pembelajaran hidup untuk lebih baik kedepannya.

Kata dia, semua manusia punya masa depan, dan masa depan itu bukan hanya pemilik ahli agama, bahkan para pendosa pun disebut memiliki masa depan. 

"Persoalan masa lalu kita jadikan sebagai pelajaran dan tumpuan hidup, dan yang harus kita lakukan hari ini adalah bagaimana kita menata masa yang akan datang lebih baik lagi," kata Nadi Mulyadi, Senin (2/9/2024).

Menurut Nadi, setiap manusia tidak luput dari salah dan khilaf. 

Dia meminta masyarakat Pamekasan agar memberikan kesempatan kepada Taufadi untuk melakukan perbaikan ke depan.

Apalagi Tufadi merupakan kader PDI Perjuangan yang cukup lama berkiprah di partai berlogo banteng tersebut.

"Taufadi cukup lama menjadi anggota PDIP, jadi tidak ada komitmen apa apun, komitmennya memiliki visi misi yang sama denga PPP, dan partai koalisi lain," ujarnya.

Nadi menilai pasangan Ra Baqir dan Taufadi sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pasangan sangat ideal untuk menjadi pemimpin yang akan datang di Pamekasan.

Sekadar diketahui, pasangan Lora Baqir dan Taufadi diusung oleh PPP, PDIP, Perindo dan Hanura.

Ikuti berita seputar Pilkada Pamekasan 2024