Berita Surabaya

Komplotan Begal Hantui Warga Surabaya Timur, Mahasiswa Baru Ditodong Celurit, Modus Motor Mogok

Kebrutalan komplotan begal di wilayah Surabaya Timur, semakin menjadi-jadi. Kini, seorang mahasiswa baru (maba) semester satu di Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa
Motor Honda Beat Street bernopol L-5726-SX milik Korban MRM 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA-Kebrutalan komplotan begal di wilayah Surabaya Timur, semakin menjadi-jadi. Kini, seorang mahasiswa baru (maba) semester satu di Surabaya menjadi korbannya, pada Minggu (1/9/2024) dini hari. 

Pria kelahiran Sukolilo, Surabaya berinisial MRM (19) nyaris disabet senjata tajam jenis celurit yang dibawa satu dari tiga orang komplotan begal perampas motornya. 

Lantaran takut nyawanya melayang karena disabet celurit oleh para pelaku, Korban MRM lantas lari terbirit-birit dan merelakan motor Honda Beat Street bernopol L-5726-SX dirampas para pelaku. 

Ceritanya, Korban MRM saat itu berencana membeli bensin di SPBU dekat SDN Keputih 245 
Jalan Arief Rachman Hakim No 1, Keputih, Sukolilo, Surabaya.

Setelah rampung membeli bensin, ia berhenti di bahu jalan tepat depan pagar Gedung SMPN 19 Surabaya Jalan Arief Rahman Hakim No.103-B, Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya

Tak dinyana-nyana, ia dihampiri oleh tiga orang remaja tak dikenal yang sedang bersusah payah mendorong motor Honda Scoopy yang sedang mogok. 

Kemudian, salah satu diantara mereka berjalan mendekati Korban MRM untuk meminta bantuan mendorong motor dengan cara disetut; pakai satu kaki, karena kehabisan bensin. 

Saat dimintai pertolongan itu, ia tak menyampaikan penolakan secara halus bahwa dirinya tidak bisa melakukannya, karena postur tubuhnya yang relatif kecil. 

Namun, si pelaku memaksa bahwa yang mendorong motor tersebut nanti adalah dirinya, sedangkan Korban MRM cukup duduk di bangku boncengan. 

"Setelah itu gak lama ada 3 orang lewat depan saya dorong sepeda yang 2 orang dorong, yang satu nyamperin saya minta tolong buat didorong sepedanya dengan alasan kehabisan bensin," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (3/9/2024). 

Mengingat kendala dari Motor Honda Scoopy yang didorong para pelaku adalah cairan bahan bakar yang habis. Korban MRM berinisiatif untuk membelikan bensin untuk motor para pelaku. Ternyata hal tersebut malah ditolak. 

Dari penolakan tersebut, ia pun mengakui dirinya mulai merasakan keanehan. Namun ia tak kuasa untuk terus menerus mengelak. Apakah para pelaku juga terus memaksa. 

Tak pelak, Korban MRM menuruti permintaan si pelaku. Ia lantas duduk di sisi bangku boncengan.

Lalu salah satu pelaku itu mengendarai motornya untuk menyetut motor Honda Scoopy yang ditumpangi kedua pelaku lainnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved