Berita Jatim

Wasekjen PBNU Minta Jurnalis Nahdliyin Endorse Kiai-kiai Muda NU di Jatim

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan atau RHP meminta Forkom Jurnalis Nahdliyin

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Pengurus Forkom Jurnalis Nahdliyin saat menyerahlan apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 kepada Rahmat Hidayat Pulungan. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan atau RHP meminta Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) meng-endorse para kiai muda NU di Jawa Timur. Alasannya, Jawa Timur adalah gudangnya kiai muda atau Gus yang mempunyai keilmuan mumpuni.

RHP mengatakan sebagai perkumpulan jurnalis berbasis nahdliyin, FJN punya peran strategis untuk meng-endorse para Gus agar lebih dikenal publik. Dengan begitu, ia yakin keilmuan para Gus itu bisa lebih tersebar ke masyarakat luas.

"Saat ini anak muda perlu rujukan tokoh agama untuk pedoman hidup mereka. Saya kira sosok para Gus yang ada di Jawa Timur bisa menjadi inspirasi generasi muda, baik itu figurnya mau pun keilmuannya," kata kader muda NU yang akrab disapa Ucok itu, Jumat (13/9/2024).

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu mengungkapkan, saat ini masih minim gus mau pun dai muda NU yang populer. Sementara generasi milenial adalah generasi gadget.

Karena itu, anak muda sekarang mencari informasi atau pun rujukan melalui media daring dan media sosial. Sebab itu, ruang ini harus diisi oleh konten para kiai muda atau Gus.

"Di sini lah peran jurnalis nahdliyin untuk mengisi ruang dunia maya dan media sosial dengan konten  yang meng-endorse para kiai muda NU," urai eksponen aktivis '98 itu.

Pelaksana Panitia Nasional Satu Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur itu memaparkan, Jawa Timur adalah kiblat Nahdlatul Ulama. Ia menjelaskan, NU tidak hanya lahir di Jawa Timur tapi tumbuh subur dan sangat kental di provinsi paling Timur Pulau Jawa tersebut.

Ucok menguraikan, pondok pesantren besar dan berpengaruh banyak tersebar di Jawa Timur. Eksistensi pesantren itu bisa terjaga karena sanad keilmuan serta peran pengasuh pondok, diantaranya para gus.

"Cukup FJN fokus menulis 20 gus asal Jawa Timur saja. Saya yakin akan muncul Gus Iqdam dan Gus Baha baru ke permukaan. Mereka ini nantinya bisa menjadi idola dan rujukan generasi milenial," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved