Khofifah Lihat Langsung Pembelian Tembakau di Gudang Bawang Mas Grup, Banggakan Peran Haji Her

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke gudang tembakau PT Bawang Mas Grup, Jalan Raya Trasak, Kabupaten Pamekasan, Madura, Minggu (22/9/2024).

Kedatangan mantan Gubernur Jawa Timur ke gudang tembakau milik Haji Khairul Umam ini untuk melihat langsung proses sortir, penimbangan dan pembelian tembakau.

Setiba di gudang tembakau PT Bawang Mas Grup, Khofifah disambut langsung oleh Haji Her.

Di hadapan Khofifah, Haji Her bersyukur karena musim panen tembakau tahun 2024 ini stabil dan semua petani tembakau untung.

Dia berharap untuk tahun berikutnya, ada peran pemerintah memperhatikan nasib petani tembakau.

"Alhamdulillah PT Bawang Mas Grup berjuang dengan pada ulama dengan mengumpulkan modal dari beberapa pondok pesantren untuk membantu petani tembakau," kata Haji Her, Minggu (22/9/2024).

Menurut Haji Her, tiga tahun belakangan ini, perjuangan Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) bersama ulama beserta pengusaha lainnya membuahkan hasil.

Sehingga petani tembakau pada musim panen tembakau tahun 2023 lalu, bisa membangun rumah, bisa membangun dapur, dan bisa membiayai anaknya sekolah.

"Luar biasanya lagi 0ara ulama menaruh modal murni kepada P4TM karena ingin membantu petani dan tidak butuh untung," ujarnya.

Sementara itu, Khofifah mendoakan nasib petani tembakau di Pamekasan khususnya Madura, nasibnya bisa seperti nasib emas yang memberikan kehidupan semakin hari semakin baik dan sejahtera, makin penuh harapan, dan bisa menyiapkan anak mereka memasuki generasi emas saat Indonesia memasuki masa emas 2045.

"Terima kasih Haji aher dan seluruh pengurus P4TM yang sudah membantu kesejahteraan petani tembakau di Pamekasan," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, inisiasi P4TM untuk membantu kesejahteraan petani tembakau dengan cara membangun kemitraan bersama ulama Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA).

Kolaborasi ini, kata dia hanya terjadi di Madura, yakni antara ulama dan pengusaha bersatu untuk mensejahterakan petani tembakau.

"Kalau ini bisa terus dilakukan, maka insyaAllah kesejahteraan umat bisa terus dibangun, tidak hanya di Madura, tapi basis basis tembakau di daerah lainnya bisa mengikuti jejak antara ulama dan pengusaha menyatu, terutama dalam proses siklus regulasi pertembakauan," sarannya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com