Berita Viral Lokal

Rekam Jejak Abdul Halim, Mantan Kades Miliarder di Gresik Diamankan Polisi, Diduga Kuasai Aset Desa

Inilah rekam jejak Abdul Halim, Mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk (desa miliarder), Ujungpangkah, Gresik yang kini berurusan dengan polisi.

Editor: Taufiq Rochman
Tangkapan layar/KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Kolase Mantan Kepala Desa Sekapuk, Ujungpangkah, Gresik, Abdul Halim 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Inilah rekam jejak Abdul Halim, Mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk, Ujungpangkah, Gresik kini harus berurusan dengan polisi.

Lama tak terdengar kabarnya, mantan Kades Sekapuk Gresik kini kembali menjadi sorotan.

Pada Kamis (28/11/2024), eks Kepala Desa Miliarder itu digelandang aparat kepolisian menuju Polres Gresik.

Lantas siapa sebenarnya sosok dan rekam jejak Abdul Halim?

Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Kompas.com

Abdul Halim ialah mantan nakhoda kapal yang maju dalam Pilkades 2017.

Lantas ia terpilih menjadi Kades Sekapuk di akhir tahun 2017.

Sosoknya cukup nyentrik sebagai kades. Rambutnya gondrong dan memiliki jenggot panjang.

Sebagai pemuda, dia memiliki pemikiran modern untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata.

Bukit kapur bekas galian tambang dia sulap menjadi destinasi yang instagramable.

Berlokasi di sekitar jalan Deandles pantai utara Jawa Timur, Setigi memiliki lahan seluas 6 hektare.

Objek wisata ini menjadi primadona warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.

Di tangan Abdul Halim, kawasan bukit kapur disulap hingga mampu menghasilkan miliaran rupiah bagi kemajuan Desa Sekapuk.

Ditolak warga

Ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk membuat sebuah kawasan wisata dan menuntun para warga kompak pada satu tujuan.

Pertentangan, gunjingan, hingga perlawanan nyata juga pernah dia hadapi, namun Abdul Halim tetap bersabar menghadapi warganya.

"Yang paling penting dan pertama saya lakukan adalah merubah mindset warga agar lebih peduli dan melihat potensi-potensi di Desa Sekapuk," kata Abdul Halim, kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurutnya, Desa Sekapuk sebelumnya ialah desa tertinggal dengan kesenjangan sosial yang tinggi, kumuh dan rawan konflik sosial.

"Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga," ujar dia.

Aksi "gila" kades

Perlahan-lahan, Abdul Halim mendapat kepercayaan warganya karena hasil kerjanya mulai terasa.

Wisata tersebut mengerek perekonomian warga yang turut mengembangkan usaha.

"Alhamdulillah dari masyarakat yang pendapatan awalnya Rp 400.000 sebulan bisa menjadi kisaran Rp 6-7 juta per bulan," ujar Abdul Halim.

Resepnya, kata dia, harus 'gila'.

Gila merupakan singkatan dari gagasan, ide, langsung dan aksi.

"Resepnya tidak sulit semua kegiatan harus gila (gagasan, ide, langsung, aksi). Jangan terlalu lama dibahas," ucap dia.

Beri beasiswa untuk anak sekolah dan kuliah

Desa berpenduduk lebih dari 6.000 warga itu populer dengan sebutan desa miliarder.

Sebab, hasil unit usahanya menyentuh angka miliaran rupiah per tahun, begitu juga pendapatan yang masuk ke pemerintah desa.

Karena penghasilannya yang besar, desa tersebut juga mampu memberikan beasiswa kepada pelajar asal Desa Sekapuk mulai SD, SMP, SMA hingga beasiswa untuk S1 (Sarjana) bagi anak-anak yang berprestasi dan dari keluarga kurang mampu.

Desa Sekapuk memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai, yakni Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.

"Ini sebagai bukti bahwa warga Desa Sekapuk mampu bangkit dan sukses seperti sekarang," kata Abdul Halim.

Namun kini, Desa Sekapuk tak seperti dulu lagi.

Sang Mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah Abdul Halim yang mempunyai slogan Desa Miliarder diamankan jajaran Polres Gresik, Kamis (28/11/2024).

Warga memberi dukungan petugas Polisi yang mengamankan Abdul Halim di rumahnya.

Koordinator Sekapuk Berdaulat, Nanang Qosim, mengatakan, warga mengetahui mantan Kades berada di rumah saat Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin, sehingga warga ingin menanyakan aset-aset Desa yang diduga dibawa oleh mantan Kades.

Warga menanti kepulangan mantan Kades, karena selama beberapa bulan ini tidak ada di rumah dan tidak diketahui keberadaannya.

“Saat warga tahu mantan Kades ada di rumah dan warga akan ke rumah mantan untuk menanyakan aset Desa berupa sertifikat tanah dan BPKB Mobil, kemudian anggota Polres Gresik datang ke rumahnya,” kata Nanang Qosim.

Setelah beberapa jam di Mapolsek Ujungpangkah, mantan Kades Abdul Halim dibawa ke Mapolres Gresik menggunakan mobil patroli.

Bahkan, pengamanan ketat dari jajaran anggota Polres Gresik ikut mengawal selama perjalanan ke Mapolres Gresik.

“Para pemuda dan warga mengawal dari rumah mantan Kades ke Mapolsek. Kemudian dibawa ke Polres Gresik,” imbuhnya.

Selain membawa mantan Kades, perangkat Desa Sekapuk dan beberapa warga juga dipanggil ke Satreskrim Polres Gresik untuk dimintai keterangan.

“Ini perangkat Desa dipanggil ke Polres dan warga juga ada yang dimintai keterangan,” katanya.

Lebih lanjut Nanang Qosim menambahkan, warga beberapa bulan sudah menunggu kepulangan mantan Kades, sebab sejak dilaporkan ke Polres Gresik bulan Mei 2024 atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang, mantan kades tidak ada di rumah.

“Warga sudah menahan sabar, sebab warga sangat dirugikan atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang mantan Kades saat menjabat. Bahkan, saat rapat musyawarah desa, warga emosi akan membakar balai desa,” katanya

Atas pengamanan mantan Kades Sekapuk Abdul Halim ke Mapolres Gresik, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, membenarkan adanya pengamanan terhadap mantan Kades Sekapuk Abdul Halim.

“Iya benar, sekarang masih diperiksa dan pulbaket (Pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi),” kata Aldhino.

Diketahui, selama Abdul Halim menjabat menjadi Kades Sekapuk, Desa Sekapuk dikenal dengan slogannya Desa Miliarder, sebab merubah lahan tambang batu kapur menjadi tempat wisata Setigi dan tanah kas Desa (TKD) disulap menjadi wisata Kebun Pak Inggih.

Namun, setelah lengser, warga ramai-ramai merobohkan ikon patung pak inggih dan menghapus slogan Desa Miliarder di Tugu Balai Desa.

Sebelumnya, Abdul Halim juga menyatakan, aset Desa berupa sertifikat tanah dan BPKB mobil masih ada dan aman di rumah.

Dan aset tersebut akan diserahkan kepada Kepala Desa terpilih.

Kalau menilik ke belakang, tepatnya akhir tahun lalu, Warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik pernah unjuk rasa di Balai Desa menuntut laporan dana keuangan desa semasa Abdul Halim jadi Kades, dan merobohkan patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih serta wisata Setigi (Selo Tirto Giri), pada Jumat (29/12/2023).

Warga Desa Sekapuk yang terdiri dari bapak-bapak, Ibu-ibu dan pemuda Desa semuanya hadir di Balai Desa untuk melihat proses rapat bersama Muspika, BPD, Bumdes dan dipimpin pejabat Pelaksana tugas Kepala Desa.

Dalam rapat tersebut, warga meminta laporan keuangan di Bumdes yang mengelola wisata Setigi, Kebun Pak Inggih dan usaha Desa lainnya. Sebab Desa Sekapuk disebut sebagai Desa Miliarder.

Dalam unjuk rasa tersebut, warga juga meminta transparansi gaji yang diterima komisaris Bumdes dan gaji sebesar Rp 19,500 Juta perbulan.

Dana hak inisiator sebesar Rp 364,8 Juta berupa saham di Bumdes.

Selain itu, warga juga meminta dasar hukum pembentukan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.

Warga juga meminta laporan pertanggungjawaban pembangunan wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.

Selain itu, warga juga meminta adanya dana hutang-hutang Bumdes Sekapuk sebesar Rp 3 Miliar di Bank dan di masyarakat yang investasi sebesar Rp 6,5 Miliar lebih.

Sehingga, Bumdes mempunyai hutang total sebesar Rp 9,5 Miliar.

"Ini namanya Desa Miliarder yang menanggung utang," kata Asjudi, mantan Direktur Bumdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah.

Selain itu, warga juga meminta ikon patung Pak Inggih di wisata Kebun Pak Inggih untuk dirobohkan, sebab patung tersebut menandakan jaman jahiliah.

"Permintaan warga itu sesuai pernyataan mantan Pak Inggih yang mengizinkan patung Pak Inggih bisa dirobohkan setelah lengser," katanya.

Setelah rapat secara memanas, menghasilkan kesepakatan bersama yang isinya dibacakan oleh Plt. Kades Sekapuk yaitu Ridloi.

Berita acara ditanda tangani oleh Camat Ujungpangkah Sofwan Hadi, Camat Ujungpangkah Mutlakin, Abdul Wahid Mustofa Ketua BPD, Ridlwan tokoh masyarakat, Rizal Arifianto Tokoh Pemuda dan Matripan Masyarakat Umum.

Isi berita acara tersebut berisi 'Memusnahkan Patung Ki Begawan yang ada di Wisata Setigi, Memusnahkan Patung ikon yang ada di Wisata Kebun Pak inggih dan Menghilangkan nama Desa Miliarder yang ada di papan nama Desa'.

"Besok pagi (hari ini) jam 10.00 WIB, sesuai hasil rapat dan berita acara, warga bisa merobohkan patung Pak Inggih," kata Plt. Kades Sekapuk Ridloi waktu itu.

Rapat dijaga ketat jajaran Polsek Ujungpangkah sampai pukul 22.50 WIB dan warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Ikuti berita seputar Viral

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved