Berita Sumenep

Banyak Kios Kosong di Pasar, DPRD Sumenep Minta Pemerintah Lakukan Penataan Ulang

Banyaknya sejumlah kios kosong yang tidak dimanfaatkan para pedagang di sejumlah pasar di Sumenep menjadi sorotan

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
TribunMadura/ Ali Hafidz
Tampak dari depan suasana Pasar Anom Baru Sumenep Blok A. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Banyaknya sejumlah kios kosong yang tidak dimanfaatkan para pedagang di sejumlah pasar di Sumenep menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari mempertanyakan pemerintah daerah kenapa sejumlah kios di pasar itu dibiarkan terjadi dan mendorong segera melakukan penataan ulang.

"Banyak sekali kios di pasar yang tidak dimanfaatkan, kalau seperti itu tahun berikutnya tidak usah membangun pasar lagi," tegas Juhari pada Kamis (12/12/2024).

Sejumlah pasar yang dibangun dan  kiosnya tidak ada yang menempati itu diantaranya, seperti di Pasar Lenteng, Pasar Anom Baru Sumenep dan masih banyak pasar lain yang tidak difungsikan.

Apalagi Pasar Ternak Terpadu di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto sampai saat ini tidak difungsikan sama sekali.

Tercatat sekitar Rp 10 miliar lebih anggaran pemerintah yang sudah digelontorkan untuk pembangunan pasar dan ternyata kios-kios yang dibangun itu tidak difungsikan.

Karena itu, politisi PPP Sumenep ini meminta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis dapat melakukan penataan ulang pedagang pasar. Terutama pengaturan kios yang sudah dibangun tersebut.

"Mulai saat ini sangat perlu adanya penataan ulang para pedagang. Karena banyak bangunan, utamanya di lantai dua (pasar anom baru Sumenep) itu rata-rata tidak ditempati," katanya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskop UKM Perindag Sumenep, Idham Halil mengakui masih banyak pasar yang tidak sepenuhnya ditempati, terutama kios yang berada di lantai dua di Pasar Lenteng dan Pasar Anom Baru.

Alasan kata Idham Halil, para pedagang memang enggan untuk menempati bangunan baru tersebut.

Sedangkan untuk pasar ternak di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto mengaku tidak mengetahui apa alasan hingga sampai saat ini tidak ada pedagang yang menempati.

Pihaknya berdalih, pada waktu pembangunan pasar ternak tersebut bukan dirinya yang merencanakan.

"Kami memang saat ini akan lebih fokus pada penataan pedagang serta perbaikan berbagai fasilitas pasar dan akan berupaya untuk mengaktifkan kembali pasar-pasar yang tidak aktif," kata Idham Halil.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved