Berita Terkini Bangkalan

Dosen UTM Jadi Atase Pendidikan KBRI di Moscow, Motivasi Mahasiswa: Ada Paspor, Nilai A Tanpa Ujian

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) secara perlahan semakin mengepakkan sayap, menjelma sebagai salah satu jendela informasi Indonesia

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Guru Besar Sosiologi FISIB UTM sekaligus Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Prof Khoirul Rosyadi (kiri), Rektor UTM Prof Dr Safi’, Komisioner KPPU RI asal UTM, Dr Rhido Jusmadi, serta Warek III Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim Abdussalam (kanan) dalam Coffee Morning dan Tasyakuran Penugasan di Lantai I Lobi Graha Utama Rektorat Terpadu UTM, Kamis (19/12/2024) 

Di UGM pula, Prof Rosyadi menyelesaikan program studi Sarjana Filsafat di tahun 1998.     

“Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Rusia, salah satu tugas saya adalah mempromosikan pendidikan Indonesia dan sebaliknya."

"Termasuk melindungi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Rusia, selama tiga tahun 3 masa tugas saya,” pungkas pria yang saat ini juga menjabat sebagai Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Jawa Timur periode 2022-2025.

Seperti diketahui, UTM menjadi salah satu dari sekitar 96 Perguruan Tinggi (PT) Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia dengan predikat PT terakreditasi unggul.

Seiring diterbitkannya Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bernomor 1819/SK/BAN-PT/AK/PT/IX/2024 tertanggal 24 September 2024.

Eksistensi UTM pun semakin melambung hingga ke berbagai negara Asia dan Eropa setelah sebanyak tujuh program studi kampus negeri yang berlokasi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura itu mendapatkan akreditasi internasional melalui Tim Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).  

Tujuh prodi terakreditasi Unggul Internasional itu terdiri dari Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Prodi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Pembangunan, Ilmu Komunikasi, Sastra Inggris, dan Agribisnis

Rektor UTM, Prof Dr Safi’. SH MH mengungkapkan, kesempatan Prof Rosyadi sebagai Atase Pendidikan KBRI di Rusia serta penugasan Dr Rhido Jusnadi selaku Komisioner KPPU RI merupakan wujud dari Program Kerja (PK) Rektor dengan Menteri Dikti Saintek RI.  

“Jadi memang kesempatan Prof Rosyadi sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow serta penugasan Pak  Rhido sebagai Komisioner KPPU merupakan yang pertama bagi UTM. Kami sangat bersyukur atas kesempatan ini,” ungkap Prof Safi’.

Kesempatan yang diperoleh Prof Rosyadi dan Dr Rhido, lanjutnya, tak lepas dari capaian kinerja UTM berdasarkan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU). Meliputi lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus.

“Selain itu, ada praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen diimplementasikan masyarakat, prodi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, terciptanya kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta prodi berstandar nasional,” pungkasnya.

Ikuti berita seputar Bangkalan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved