Berita Viral

Tampang Pengemis Viral Colek-Colek Kasir Toko, Maksa Minta Rp1000: Dikasih Rp500 Tidak Mau

Tampang pengemis maksa minta Rp1000, viral di media sosial. Diberi uang malah colek-colek pemberi. Aksinya meresahkan.

Editor: Titis Suud
Kolase Istimewa/TribunMadura
Rekaman CCTV pengemis viral minta Rp1000. Diberi uang malah-colek-colek si pemberi. 

"Sempat trauma juga, kejadian baru pertama kali di toko ini. Orangnya itu ciri-cirinya pendek dan kakinya sedikit pincang," tuturnya.

Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Rembang, Iptu Widodo mengatakan saat ini pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.

"Kami juga melakukan patroli cyber atau patroli medsos, berkaitan dengan video yang sudah viral itu. Kami masih menyelidiki berkaitan dengan video tersebut," jelasnya.

TAMPANG Pengemis Maksa Minta Rp 1000, Sentuh Penjaga Toko usai Dapat Uangnya, Korban Trauma
TAMPANG Pengemis Maksa Minta Rp 1000, Sentuh Penjaga Toko usai Dapat Uangnya, Korban Trauma

Sementara itu, maraknya anak di bawah umur yang menjadi pedagang asongan dinilai merupakan modus baru mengemis di Bondowoso, Jawa Timur.

Hal ini berdasarkan temuan yang dilakukan oleh Pegiat Sosial dari LSM Edelwis Bondowoso, Murti Jasmani, saat dikonfirmasi pada Kamis (17/10/2024).

"Modusnya adalah anak jual telur puyuh, kadang di depan ATM, masjid, kantor, alun-alun. Yang membuat kita iba untuk membeli," terangnya.

Walaupun dirinya mengaku belum melakukan observasi mendalam atas fenomena anak penjual asongan. Namun melihat ini, ia menduga ada yang memanajemen. Karena, ini terlihat sangat masif dan banyak.

Selain itu, dirinya menilai, secara prinsip tidak ada anak yang ingin mencari uang. Anak itu pasti ingin bersenang-senang.

Jadi, kalaupun ada yang ingin membantu berjualan, harusnya dilakukan di luar jam sekolah. Dan tak harus mereka kehilangan hak-hak dasar anak.

Seperti, hak hidup, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, dan lainnya.

"Karena UU Kesejahteraan Sosial itu, ketika orang tua tidak mampu, harus mendapatkan bantuan kok," tegasnya.

Dirinya mengaku miris melihat kondisi ini. Karena, anak dan perempuan merupakan pihak yang paling rentan jadi korban kekerasan. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, yakni pembunuhan dan rudapaksa anak perempuan penjual gorengan di Sumatera Barat.

"Karena mereka rentan secara biologi dan sosial," tuturnya.

Ia mendorong penguatan sinergitas pemerintah dengan civil society dalam mengedukasi dan melakukan upaya preventif perlindungan anak dan perempuan.

Agar Bondowoso tak hanya seolah menggambarkan mengejar hadiah sebagai Kabupaten Layak Anak.

"Masalah anak bukan masalah orang tua saja, tapi masalah bersama," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved