Berita Viral
ASN dan Pendeta Aniaya Anak Angkat hingga Patah Tulang, Tetangga Pilu Tangisan Korban: Teriak-teriak
Anak angkat ASN dan Pendeta di Jayapura jadi korban penyaniayaan. Tetangga pilu dengar tangisan korban: Kalau malam, berteriak-berteriak.
Akhirnya, sebulan terkahir dia berusaha mencari bukti dan cara agar bisa melapor ke pihak kepolisian.
Terkadang jika malam hari saat korban menangis,Tenci Ambokari berusaha merekam suara dibalik dinding kamar yang berjarak empat petak dari kamar pelaku untuk mengumpulkan bukti.
Hal itu dilakukan karena kondisi korban selalu disiksa dan dikurung di dalam rumah.
"Pada hari ini anak saya bersyukur Tuhan membuka jalan, anak kecil ini keluar ke kamar mandi, (saat) belum masuk di rumah masih di depan pintu, saya cepat foto untuk menjadi bukti, saya lihat bibirnya luka, kepalanya banyak luka, dan tangannya bengkak," ujarnya.
Baca juga: Tabiat Asli George, Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawati Terbongkar: Tempramental
Baca juga: 4 Kontroversi Chandrika Chika, Selebgram Dilaporkan Lakukan Penganiayaan hingga Korban Patah Tulang
Terkadang, Tenci Ambokari mendengar perkataan seperti 'membunuh', 'ko kencing ini ko minum air dimana?'
Dia juga menduga orangtua angkatnya melarang anak itu makan dan minum karena sesekali terlihat ke kamar mandi, berada di luar kamar, badan korban sangat tidak seperti anak seumuran.
Sementara itu, penghuni kos lainnya,Jonaher Rumayomi (16), mengatakan sudah seminggu mendengar korban berteriak-berterik, bahkan pernah melihat korban dilempar oleh ayah angkatnya sampai berdarah.
"Saya mau tanya tetapi saya takut. Kalau malam, berteriak-berteriak dan menangis," katanya.
Tenci Ambokari mengungkapkan, dia mendapat kesempatan menangkap foto dan video pagi itu juga, dia langsung bergegas untuk melapor ke kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak yang berada di dekat Taman Imbi, Kota Jayapura.
Dia tiba di sana sekitar pukul 11.00 WIT. Sayangnya, tidak ada aktivitas di kantor itu karena masih libur tahun baru.
"Saya meminta bantuan keluarga kemudian diarahkan ke Polresta Kota Jayapura. Kemudian setelah lapor sekitar jam 1.00 WIT, saya bertanya untuk alur laporan seperti apa. Jadi meraka bilang harus ke Polsek terdekat. Lalu diarahkan ke Polsek Abepura lalu dilempar lagi ke Polsek Heram," katanya.
Tiba di Polsek Heram, petugas mengatakan harus bukti yang ada belum cukup kuat untuk menahanan pelaku. Mereka hanya memberi nomor telepon untuk dihubungi jika kejadian itu terulang.
"Polisi bilang saya pulang dulu jika ada penyikasaaan lagi saya langsung menghubungi petugas Polsek Heram. Tetapi dalam hati saya jika menunggu anak ini tidak akan selamat," ujarnya.
Setiba di rumah, Tenci Ambokari bertanya ke tetangga masih ada penyikasaaan atau tidak.
"Katanya masih ada baru saja, kemudian ketika saya baru mau istirahat, anak itu menangis sambil berteriak kesakitan. Kemudian minta tolong ke tetangga karena tidak ada pulsa menelpon," ujarnya.

Jayapura
korban penganiayaan
Aparatur Sipil Negara (ASN)
patah tulang
Tribun Madura
TribunMadura.com
Niat Antar Orderan, Hidup Affan Kurniawan Berakhir Dilindas Mobil Rantis, Brimob: Maaf, Tak Sengaja |
![]() |
---|
Padahal Didatangi Rakyat Demo, Anggota DPR RI Malah Banyak 'Bolos', Formappi: Aneh Juga |
![]() |
---|
Nasib Radinal Pelaku Begal Payudara Tak Lagi Kerja di DPRD, Sudah Buat 4 Siswa Sumut Trauma |
![]() |
---|
Berkali-kali Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Mahfud MD ke Rektor UGM: Bukan Urusan, Gak Usah Bela Lagi |
![]() |
---|
TANGIS Orang Tua Tahu Foto Putrinya Diedit Tanpa Busana dan Diperjualbelikan: Itu Wajah Anak Kami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.