Berita Viral
3 Fakta Hotel Aruss Semarang: Hotel Bintang 4 Peraih MURI Disita Bareskrim, Dibangun dari Uang Judol
Hotel Aruss Semarang disita Bareskrim Polri. Pernah meraih rekor muri. Ternyata dibangun dari uang hasil pencucian uang judol.
TRIBUNMADURA.COM - Hotel Aruss Semarang disita Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Pasalnya, pembangunan hotel ini ternyata dari uang hasil pencucian uang judi online (judol).
Untuk diketahui, Hotel Aruss Semarang bertempat di Jalan Dr. Wahidin Nomor 116, Jatingaleh, Candisari.
Berikut beberapa fakta tentang Hotel Aruss Semarang yang kini disita.
1.Hotel Aruss Semarang pernah meraih rekor Muri
Hotel Aruss Semarang telah beroperasi sejak 2020.
Untuk diketahui, nilai obyek Hotel Aruss Semarang sekira Rp200 miliar.
Hotel Aruss Semarang merupakan hotel bintang empat yang menawarkan pemandangan indah Kota Semarang, serta memiliki berbagai fasilitas yang diantaranya pernah meraih rekor MURI.
2.Operasional tetap jalan setelah penyitaan
Penasihat Hukum Hotel Aruss Semarang, Ahmad Maulana membenarkan adanya proses hukum yang berjalan terkait penyitaan tersebut.
Pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
"Sekarang sedang dilakukan penyidikan dilakukan Mabes Polri terkait adanya dugaan TPPU."
"Sekarang masih dalam proses penyidikan," tuturnya.
Ahmad Maulana meluruskan penyitaan bukan berarti dirampas.
Baca juga: Nasib Suratmo Ketipu Permintaan Pak Kapolres Rp900 Juta, Anak Gagal Jadi Polisi, Uang Dipakai Judi
Penyitaan yang dilakukan Bareskrim Polri diartikannya pengawasan dan penjagaan.
"Penyitaan ini tidak mengurangi jalannya operasional," ujarnya.
Dikatakannya pemasangan papan penyitaan dilakukan pada Minggu (5/1/2025).
Penyitaan itu baru disiarkan saat ini.
"Ya karena kemarin hari libur, baru dikonfersensi perskan saat ini," terangnya.
Dia mengatakan, meski dilakukan penyitaan operasional hotel masih tetap berjalan.
Operasional hotel tidak dibekukan selama proses penyidikan.
"Jadi operasional Hotel Aruss Semarang harus tetap berjalan," imbuhnya.
Baca juga: Akal-akalan Oknum Pegawai Komdigi Amankan 1000 Situs Judol, Imbalannya Nyaris Rp 10 M Per bulan
Baca juga: Ratapan Sopir Keranjingan Judi Online, Duit Tabungan Rp 20 Juta Ludes, Akui Penasaran

3.Alasan Hotel Aruss Semarang Disita Bareskrim Polri
Hotel Aruss yang berada di Jalan Dr Wahidin Nomor 116, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang disita Bareskrim Polri.
Dari hasil penelusuran, penyitaan aset bangunan hotel yang dikelola PT Arta Jaya Putra itu dikarenakan bagian dari hasil tindak pencucian uang dalam kasus judi online.
Setidaknya ada tiga platform judi online yang diusut dan ditemukan jika terjadi TPPU berupa bangunan hotel di Kota Semarang itu.
Bareskrim Polri menyita bangunan berupa properti hotel sebagai upaya penindakan hukum terhadap judi online.
Properti tersebut adalah Hotel Aruss di Kota Semarang.
“Kami melakukan rilis terkait dengan penyitaan salah satu aset yang menjadi ujung daripada hasil pencucian uang judi online,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, Senin (6/1/2025).
“Kami melihat bahwa aset berupa satu Hotel Aruss di Semarang yang dikelola PT Arta Jaya Putra,” tambahnya.
Dia mengatakan, penyitaan ini sebagai tindaklanjut dari pengusutan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari kasus platform judi online Dafabet, Agen 138, dan Judi Bola.
“Dari penelusuran transaksi keuangan yang dilakukan oleh para pemain hingga bandar, sehingga proses itu kami lakukan penyelidikan selama beberapa waktu,” lanjut Brigjen Pol Helfi Assegaf.
Adapun dana pembangunan hotel itu ditransfer dari rekening seorang berinisial FH yang saat ini statusnya sebagai saksi, melalui lima rekening yakni dari masing-masing satu rekening OR, RF, MD, dan dua rekening dari KP.
Selain itu, ada juga penarikan tunai dan penyetoran tunai yang dilakukan oleh GP dan AS dengan total senilai Rp40,5 miliar.
Rekening tersebut diduga dikelola oleh bandar yang terkait platform judi online.
Adapun modus operandi yang dilakukan yaitu dengan cara menampung semua uang hasil perjudian online pada rekening-rekening nomini yang mereka buat.
Selanjutnya ditempatkan dan ditransfer, serta dilakukan penarikan secara tunai.
“Lalu, ditempatkan ke rekening-rekening nomini lainnya sebagai upaya layering atau pengelabuan untuk menyembunyikan asal-usul dari uang tersebut,” lanjutnya.
Setelah uang tersebut ditarik tunai, digunakan untuk membangun Hotel Aruss di Semarang.
Pasal yang disangkakan adalah Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 10 jo Pasal 69 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dan atau Pasal 27 Ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE atau Informasi dan Transaksi Elektronik serta Pasal 303 KUHP.
Untuk ancaman hukuman tindak pidana TPPU yaitu Pasal 3, 4, 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp10 miliar.
Untuk ancaman hukumannya, yaitu Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara dan denda Rp25 juta.
Kemudian, untuk Pasal 29 Ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
“Kami sampaikan bahwa obyek penyitaan itu berdasarkan surat penetapan izin penyitaan Pengadilan Negeri Semarang pada 16 Desember 2024."
"Serta surat perintah penyitaan Nomor SP SITA Nomor 44 I RES 2.6 2025 Dirtipideksus per 3 Januari 2025,” tambahnya.
Brigjen Pol Helfi Assegaf menyampaikan, selain penyitaan terhadap Hotel Aruss, penyidik juga telah memblokir 17 rekening yang diduga melakukan transaksi hasil perjudian online tersebut pada periode 2020 hingga 2022 dengan total Rp72,3 miliar.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Berita Viral lainnya
hotel bintang 4
Semarang
Bareskrim Polri
judi online
Hotel Aruss Semarang
pencucian uang
Tribun Madura
TribunMadura.com
Dulu Bikin Iba Publik karena Tinggal di Kolong Jembatan Bersama Bayinya, Kini Yusuf Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI, Pakar Ingatkan Pemerintah |
![]() |
---|
Perjuangan Ayah di Lumajang Gendong Anak Terjang Lahar Semeru Demi Sekolah, Berakhir Jatuh |
![]() |
---|
'Takut', Tetangga Kos Diplomat Kemenlu Pindah Usai Kasus Tewas Dililit Lakban Meski 3 Tahun Menetap |
![]() |
---|
Anak Guru Diculik, Pelaku Ancam Jual Organ jika Tak Transfer Rp50 Juta dalam 31 Menit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.