Berita Terkini

Viral Siswa SMP Dirundung Kakak Kelas, Publik sampai Gempar, Kepala Sekolah Membenarkan

Sebuah kasus perundungan terhadap seorang siswa SMP.   Itu seperti yang terjadi di Jawa Barat baru-baru ini.

Editor: Januar
Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi kasus perundungan . 

TRIBUNMADURA.COM- Sebuah kasus perundungan terhadap seorang siswa SMP.
 
Itu seperti yang terjadi di Jawa Barat baru-baru ini.
 
Warganet kembali dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang memperlihatkan aksi perundungan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Insiden tersebut melibatkan dua pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dan langsung memicu gelombang reaksi di media sosial.

Dilansir dari TribunJabar, video berdurasi 42 detik itu menampilkan dua siswa saling berhadapan di sebuah lokasi terbuka. Terlihat jelas, salah satu siswa yang memiliki postur tubuh lebih tinggi mendekati seorang pelajar yang tubuhnya lebih mungil.

Tak berselang lama, siswa bertubuh tinggi itu melayangkan pukulan ke arah wajah lawannya sebanyak dua kali. Pukulan tersebut membuat korban terjatuh dan tampak kesakitan.

 Anehnya, pelaku justru kemudian membantu korban untuk kembali berdiri.

Di sekitar tempat kejadian, sejumlah anak lainnya terlihat berada dalam jarak aman. Mereka menjauh dari lokasi konfrontasi, menyisakan pelaku dan korban di tengah suasana yang tegang.

Hasil penelusuran mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di area sekitar sekolah dasar yang berada di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Aksi yang dilakukan oleh siswa SMP ini berlangsung pada Sabtu sore, 9 Agustus 2025, bertepatan dengan kegiatan pertandingan sepak bola antar kampung yang digelar di lapangan dekat sekolah dasar tersebut.

Kepala SMP Negeri 6 Padaherang, Islah Hadiansyah, membenarkan bahwa pihaknya mengetahui adanya tindakan kekerasan itu.

Ia menjelaskan bahwa korban merupakan siswa kelas 7, sementara terduga pelaku adalah siswa kelas 8 di sekolah yang sama.

"Dalam video tersebut, korban dan pelaku adalah siswa kami yang memang itu kejadiannya di luar pelajaran sekolah dan di luar lingkungan sekolah," ujar Islah saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/8/2025) pagi.

Menurutnya, para orang tua korban dan pelaku telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian Polres Pangandaran. Bahkan, pada Minggu (10/8), sehari setelah kejadian, pihak berwajib sudah mulai melakukan penanganan.

"Sedangkan kejadiannya itu hari Sabtu (9/8) sore di luar jam pembelajaran dan di luar lingkungan sekolah," katanya.

Mengenai detail kronologi, Islah mengaku tidak dapat memaparkannya secara rinci dan memilih menyerahkan seluruh penjelasan kepada pihak kepolisian. "Mungkin kami tidak ada kapasitas untuk menjawab," ucapnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihak sekolah tetap memberikan pendampingan, termasuk menemani orang tua siswa ke Mapolres Pangandaran pada hari ini. Langkah tersebut diambil untuk membantu proses penyelesaian masalah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved