Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Tak Ada One Way di Arus Balik Suramadu hingga Maling LPG 3 di Sampang Dibacok

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Senin (7/4/2025). Dari tak ada one way di arus balik di Suramadu, hingga maling LPG 3 kilogram di Sampan

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
TORON-ONGGE TELLASEN – Dua jalur Jembatan Suramadu tujuan Surabaya maupun Madura masih terpantau ramai pada H+6 arus balik Hari Raya Idul Fitri, Minggu (6/4/2025) menjelang waktu petang. Warga Madura yang merantaunya dekat, biasanya bertahan atau toron-ongge (mondar-mandir) untuk merayakan Tellasen Topak di kampung halaman pada Senin (7/4/2025). 

 

3. Polres Pamekasan Buru Pembuat Balon Udara Berpetasan yang Bikin Ambrol Atap SMP 1 Palengaan 


Polsek Palengaan gerak cepat melakukan penyelidikan terkait pembuat balon udara berisi mercon yang merusak atap bangunan SMPN 1 Palengaan, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Senin (31/3/2025) malam.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto menjelaskan, balon udara yang membuat atap sekolah SMPN 1 Palengaan itu ambrol akibat digantungi petasan rentengan lalu meledak.

Kata dia, pembuat balon udara ini memprediksi mercon yang digantung itu akan meledak saat terbang.

"Ternyata balon udara ini entah kenapa bahan bakarnya habis mungkin, lalu jatuh di atap sekolah SMPN 1 Palengaan," kata AKP Sri Sugiarto, Sabtu (5/4/2025).

Menurut AKP Sri, saat balon udara itu jatuh di area SMPN 1 Palengaan, terjadi ledakan sisa mercon yang mengakibatkan atap sekolah ambrol.

Selain itu, sisa petasan rentengan yang belum meledak ditemukan cukup banyak di lantai ruangan sekolah SMPN 1 Palengaan.

"Sisa mercon yang belum meledak sudah diamankan personel Polsek Palengaan," ujarnya.

AKP Sri memprediksi, ambrolnya ruang sekolah SMPN 1 Palengaan ini dimungkinkan terdapat salah satu petasan yang digantung di balon udara tersebut meledak akibat terkena benturan saat mendarat.

Namun dia bersyukur, sisa petasan yang jatuh di lantai sekolah SMPN 1 Palengaan tersebut tidak meledak semua.

"Kalau semua sisa petasan itu meledak mungkin bisa terjadi kebakaran. Untung hanya sekali ledakan yang terdengar dan mercon yang lain tidak meledak," syukurnya.

Polisi berkumis tipis itu mengimbau warga Pamekasan agar tidak membuat dan menerbangkan balon udara yang diberi mercon rentengan karena sangat berbahaya.

Dia menegaskan, balon udara yang dipasangi mercon rentengan merupakan mainan yang berbahaya.

Meski dibilang asik namun permainan balon udara ini berakibat fatal terhadap fasilitas publik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved