Berita Terkini Surabaya

80 Persen Hasil Curanmor di Surabaya Lari ke Madura, Eri Cahyadi Beber 3 Langkah Antisipasi

Mayoritas hasil pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya terungkap dilarikan ke Madura.

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Bobby Koloway
BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan hadir pada acara Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Series Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025). Memgangkat topik Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan" Wali Kota Eri menjelaskan langkah antisipasi pencurian kendaraan bermotor. 

Selain itu, kepolisian juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya untuk melakukan pencegahan di perkampungan.

"Kami menerjunkan Patroli 97 Jogoboyo, dari yang awalnya sebanyak 97 personil kemudian kami tingkatan menjadi 158 personel."

"Kami juga mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk sama-sama memberikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan barang pribadi," tandas Kombes Luthfie.

Menindaklanjuti fenomena ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menyiapkan 3 startegi untuk menanggulangi curanmor.

Sebagai upaya preventif, pihaknya mengedepankan pola gotong royong dengan memaksimalkan peran masyarakat.

"Di Surabaya, ada sejumlah kampung yang kalau dia markir kendaraan di jalan, itu aman, tidak hilang."

"Kenapa? Karena mereka sama-sama mengawasi. Artinya apa? Sebenarnya curanmor ini bisa diantisipasi kalau kita sama-sama memberikan kepedulian kepada sesama tetangga. Ini contoh Pancasila itu," kata Cak Eri di forum yang sama.

Mewujudkan hal tersebut, langkah pertama yang dia lakukan adalah menyiapkan piranti CCTV dan portal kampung.

Portal kampung akan diprioritaskan pada titik pintu gerbang perkampungan yang biasanya menjadi jujugan aksi curanmor.

"Kita bersama teman-teman kepolisan dan RT/RW akan menghitung gerbang yang memerlukan pemasangan portal. Prinsipnya, kita bersama ingin mempersempit ruang gerak curanmor ini," kata Cak Eri.

Kedua, pihaknya juga mendorong kegiatan siskamling hingga Polisi RW.

Berkolaborasi dengan kepolisian, pihaknya akan memastikan setiap RW memiliki tim keamanan.

"Kalau dahulu, ada yang namanya siskamling. Kenapa sekarang tidak?," katanya.

"Seharusnya, portal-portal itu harus ada yang jaga. Nah, banyak kampung yang bertanya, bagaimana bayar petugas keamanan. Padahal, kalau kita jaga seharusnya kan nggak bayar, misalnya bergantian," katanya.

Ketiga, pihaknya juga akan berkontribusi dengan pemerintah daerah penyangga seperti Pemkab Bangkalan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Sebab menurutnya, aspek ekonomi ini menjadi alasan pelaku nekad melakukan aksi pencurian.

"Kami akan berdiskusi, bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan di Bangkalan. Sebenarnya, siapa yang ingin menjadi pencuri? Sebab, setiap manusia dilahirkan dengan hati nurani."

"Namun, karena dorongan ekonomi dan sebagainya justru timbul tindakan kriminalitas seperti ini," tandas Cak Eri.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved