Rektor Kuak Obrolan Terakhir dengan Dosen yang Meninggal di Gurun saat Berangkat Haji Non-Prosedural

Keluarga besar Universitas Islam Madura (UIM) turut berduka cita mendalam atas meninggalnya Syukron Mahbub (42).

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
DUKA CITA - Ucapan duka cita dari keluarga besar Universitas Islam Madura (UIM) untuk Kaprodi HKI UIM, Syukron Mahbub yang meninggal dunia di gurun Saudi Arabia saat hendak naik haji pergi ke Makkah pada Jumat (27/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Keluarga besar Universitas Islam Madura (UIM) turut berduka cita mendalam atas meninggalnya Syukron Mahbub (42).

Kaprodi Hukum Keluarga Islam itu dikabarkan meninggal dunia di gurun Saudi Arabia saat hendak naik haji pergi ke Makkah pada Jumat (27/5/2025).

Di Kabupaten Pamekasan, Syukron tinggal di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan.

Rektor UIM, Ahmad mengaku terkejut ketika mendapat informasi rekan kerjanya, Syukron Mahbub yang dikabarkan meninggal dunia di sekitar Tan'im saat hendak naik haji pergi ke Makkah.

Tan'im merupakan sebuah kawasan yang terletak di barat laut Masjidil Haram, antara Makkah dan Sarif.

Sebelum dikabarkan meninggal, Syukron kata Ahmad sekitar April 2025 sempat berbincang santai dengannya.

Perbincangan yang dibahas saat itu seputar rencana Syukron yang berpamitan akan berangkat haji.

"Saya tanya naik haji yang cepat atau bagaimana? Lalu beliau bercerita bahwa punya keluarga dan kenalan di Makkah," kata Ahmad, Rabu (4/6/2025).

Mendengar cerita Syukron yang demikian, Ahmad langsung memberikan nasihat agar berhati-hati jika akan berangkat haji.

Alasannya karena saat ini pengawasan jemaah haji yang akan masuk ke Makkah lebih ketat dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan informasi, Pemerintah Arab Saudi tahun ini memperketat pemeriksaan untuk mencegah masuknya jemaah haji ilegal.

"Lalu beliau menjawab oh ya saya dengar. Mudah-mudahan selamat," cerita Ahmad.

Mengakhiri perbincangan itu, Ahmad mendoakan rekan kerjanya di kampus UIM itu selamat dan selalu berhati-hati saat perjalanan menuju Makkah.

Selain itu, Ahmad kembali menasihati Syurkon agar berhati-hati memilih travel haji karena banyak yang bermasalah atau ilegal.

"Saya tanya tanggal berapa berangkat pak? Rencana tanggal 25 April 2025 kata beliau," ungkap Ahmad.

Ahmad mengaku tidak ada kontak komunikasi lanjutan antara dia dengan Syukron saat berangkat ke Makkah.

Hanya saja sekilas dia mendapat informasi bahwa rekan kerjanya itu sudah sampai di Makkah dan sedang melaksanakan ibadah Umrah pertama.

"Setelah itu tidak ada kabar lagi, kita seperjuangan dan sepertemanan tetap mendoakan semoga selamat, dan sehat," ujar Syukron.

Tak hanya itu, Ahmad mengaku sedesa dengan Syukron.

Kata dia berdasarkan informasi yang beredar, rekan kerjanya tersebut berangkat haji non kloter resmi dari Kemenag alias melalui jalur ilegal.

Dia mengimbau dan meminta kepada pemerintah agar selektif pada travel haji agar tidak terjadi kejadian serupa di tahun berikutnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved