Berita Jombang
Jejak Awal Kehidupan Bung Karno di Ploso Jombang, Kisah Mbok Suwi, Sang Pengasuh Proklamator Kecil
Kisah masa kecil Ir Sukarno, sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia, kembali mencuat seiring terbukanya fakta
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo.
TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG - Kisah masa kecil Ir Sukarno, sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia, kembali mencuat seiring terbukanya fakta sejarah baru dari Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Salah satu tokoh yang berperan dalam awal kehidupan Bung Karno adalah seorang perempuan bernama Mbok Suwi, yang diketahui mulai mengasuhnya sejak usia enam hari.
Menurut penuturan Abdul Hamid (68), cucu angkat Mbok Suwi, perempuan tersebut sebenarnya sudah diharapkan bergabung untuk membantu keluarga Raden Soekeni Sosrodiharjo, ayah Bung Karno, bahkan sejak ibunda Bung Karno mengandung.
Permintaan itu disampaikan melalui adik Mbok Suwi, yakni Mbok Mira atau Mbah Mira, yang bersuamikan pria asal Wates, Kediri.
“Namun saat itu Mbok Suwi masih sibuk dan belum bisa langsung datang. Baru setelah Bung Karno lahir dan usianya menginjak enam hari, beliau mulai ikut mengasuh,” ucap Abdul Hamid, Selasa (24/6/2025).
Ia mengaku mengetahui cerita tersebut dari ibunya, Sa'anah atau Bu Sa’amah, yang sering berbincang dengan Mbok Suwi. Sa'anah sendiri merupakan keponakan Mbok Suwi, namun karena Mbok Suwi tidak dikaruniai anak, maka ia mengangkat Sa'anah sebagai anak angkat.
Abdul Hamid, yang merupakan warga asli Rejoagung, masih mengingat jelas sosok Mbok Suwi yang digambarkannya berkulit kuning langsat. Kenangan serupa juga dimiliki Mursyid (77), warga desa yang lain. Saat masih kecil, sekitar usia 10 tahun, Mursyid mengaku pernah bertemu langsung dengan Mbok Suwi.
“Orangnya tinggi, kulitnya kuning. Saat saya bertemu beliau sudah tua, rambutnya putih semua,” kata Mursyid. Ia juga membenarkan bahwa Mbok Suwi tidak memiliki keturunan kandung.
Hasil penelusuran terbaru menunjukkan bahwa makam Mbok Suwi berada di kawasan pemakaman Balong Jati, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Lokasi tersebut ditemukan pada tahun 2024 oleh peneliti sejarah Bung Karno, Binhad Nurrohmat bersama tim dari keluarga Persada Soekarno asal Wates, Kediri.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan resmi pemerintah Hindia Belanda, Raden Soekeni Sosrodiharjo pindah ke Ploso pada 28 Desember 1901 untuk menjabat sebagai mantri guru di Sekolah Ongko Loro Ploso. Ia menetap bersama keluarganya di Ploso hingga bulan November 1907 sebelum kemudian berpindah ke Sidoarjo.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Kisah Penggali Makam di Jombang, Temukan Dua Sumur Joblong Kuno era Majapahit: Saya Bingung |
![]() |
---|
Deretan Batasan Sound Horeg di Jombang Agar Tetap Bisa Digelar, Maksimal 10 Menit |
![]() |
---|
Brutalnya Remaja di Jombang yang Hadang Pengendara, Warga: Saya Kira Keributan Biasa |
![]() |
---|
Letaknya di Kota, SD Negeri di Jombang Hanya dapat 4 Siswa, Terpaksa Belajar di Ruang Tamu Kepsek |
![]() |
---|
Monyet Lepas di Kesamben Jombang Serang Bocah 6 Tahun Sampai Alami Luka Serius, Korban: Saya Digigit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.