Berita Viral

‘Muak Sampah Semua’, Pengakuan Musai 8 Tahun Hidup Penuh Bau, Berawal Warga Suka Buang Sembarangan

Gegara warga sering buang sembarangan di bekas tambak, dataran sampah pun tercipta.

Editor: Mardianita Olga
TribunJateng.com/Rezanda Akbar D.
PULAU SAMPAH - Bekas tambak di Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, berubah menjadi pulau sampah karena ulah warga. Musai pun menjadi korban karena rumahnya berhadapan langsung dengan bekas tambak itu. 

Saat kemarau, bau busuk menguar ke seluruh gang. 

Mirisnya, pipa air PAM warga berada tepat di bawah tumpukan itu, menyisakan kekhawatiran jika terjadi kebocoran.

Harapan sempat tumbuh saat beredar kabar pembangunan puskesmas atau sekolah di lokasi tersebut. Namun sejak wacana itu muncul pada 2022, tak ada tindak lanjut nyata.

Ketua RW 13 pun mengungkapkan keprihatinannya.

“Saya sangat-sangat malu dan prihatin. Lingkungan ini bisa membawa penyakit, terutama bagi anak-anak,” kata Edy Suwarno.

“Kedalamannya hampir 2 meter, airnya bau luar biasa. Ini bisa membikin penyakit.”

Meski begitu, Edy tak menutup harapan. Ia mendukung rencana menjadikan lahan itu sebagai lokasi sekolah negeri pertama di Tambakrejo.

“Anak-anak semakin banyak. Pendidikan harus dipikirkan mumpung ada tanah yang bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, memastikan bahwa masalah sampah di Tambakrejo akan segera ditangani. Ia menegaskan bahwa pembersihan harus dibarengi perubahan perilaku.

“Nanti kami selesaikan. Tapi kalau yang buang tidak berubah, ya percuma. Maka nanti Bu Camat dan Pak Lurah yang akan mendekati dan menyelesaikan perlahan,” katanya, Sabtu (28/6/2025) malam.

Pemkot juga akan menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk menata kawasan tersebut bersama pihak independen. Rencana jangka panjangnya meliputi pembangunan sekolah, puskesmas, pasar, dan pusat ekonomi kreatif.

“Kalau itu tanah wakaf milik masjid, tentu kita perlu komunikasi lebih dulu dengan pihak masjid,” jelas Agustina.

Namun selama rencana itu belum berjalan, warga hanya bisa berharap sambil terus hidup berdampingan dengan tumpukan sampah yang kian melebar.

Potret Ketua RW 13, Edy Suwarno, dengan latar belakangan tumpukan sampah di bekas tambak di Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Potret Ketua RW 13, Edy Suwarno, dengan latar belakangan tumpukan sampah di bekas tambak di Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah. (TribunJateng.com/Rezanda Akbar D.)

Baca juga: Namanya Dibongkar Tom Lembong sebagai Pemberi Tugas Impor Gula, Jokowi Bakal Diseret ke Pengadilan? 

Sementara itu, buruknya kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan atas pengelolaan sampah dalam enam tahun terakhir, malah ‘menyeret’ personel satpol PP.

Personel Satuan Pamong Praja itu kini harus menjaga titik-titik pintu masuk Kota Bangkalan agar tidak dipenuhi sampah, seperti yang tersaji di kawasan sisi Barat dekat gerbang akses Suramadu, Kampung Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved