Berita Viral
‘Muak Sampah Semua’, Pengakuan Musai 8 Tahun Hidup Penuh Bau, Berawal Warga Suka Buang Sembarangan
Gegara warga sering buang sembarangan di bekas tambak, dataran sampah pun tercipta.
TRIBUNMADURA.COM - Musai sudah delapan tahun hidup berdampingan dengan sampah.
Bagaimana tidak? Di belakang rumahnya, tempat bekas tambak berubah menjadi daratan gegara tumpukan sampah.
Dia lantas terpaksa tinggal di sana ditemani bau tak sedap.
Meski sudah bertahun-tahun tinggal di sana, warga Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah itu tek bisa terbiasa.
Bahkan dia merasa muak dan kesal lantaran selalu melihat pemandangan tak sedap itu.
“Kadang lihat keluar rumah, ya muak. Sampah semua,” ujar Musai (52), warga RT 6 RW 13 Tambakrejo, dikutip dari Tribun Jateng, Senin (30/6/2025).
Baca juga: Keluarga Jenazah yang Ditemukan di Semak-semak di Sampang Tolak Otopsi: Iklas Sudah Takdir
Usut punya usut, lahan seluas 6.200 meter persegi itu dulunya adalah tambak untuk budidaya ikan.
Namun, banjir menerjang. Sejak itulah panen ikan menurun hingga akhirnya tambak ditelantarkan.
Sementara tambak tersebut bisa menjadi pulau sampah berawal dari kebiasaan buruk warga.
Warga sekitar mulai membuang sampah ke lokasi tersebut.
Mulai popok, plastik, kasur bekas, hingga bangkai tikus dan limbah manusia berkumpul menjadi satu.
Rumah yang berhadapan langsung ke tumpukan tersebut membuat Musi selalu mencium bau tersebut.
“Kalau malam, nyamuknya banyak. Pernah juga ada bangkai tikus, baunya aduh,” tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Baca juga: Hanya 3 SMPN di Bangkalan Penuhi Pagu, Dinas Pendidikan Perpanjang Masa Penerimaan Siswa Baru
Saat musim hujan, air kotor dari gunungan sampah itu meluber ke halaman rumah, bahkan dapur.
Saat kemarau, bau busuk menguar ke seluruh gang.
Mirisnya, pipa air PAM warga berada tepat di bawah tumpukan itu, menyisakan kekhawatiran jika terjadi kebocoran.
Harapan sempat tumbuh saat beredar kabar pembangunan puskesmas atau sekolah di lokasi tersebut. Namun sejak wacana itu muncul pada 2022, tak ada tindak lanjut nyata.
Ketua RW 13 pun mengungkapkan keprihatinannya.
“Saya sangat-sangat malu dan prihatin. Lingkungan ini bisa membawa penyakit, terutama bagi anak-anak,” kata Edy Suwarno.
“Kedalamannya hampir 2 meter, airnya bau luar biasa. Ini bisa membikin penyakit.”
Meski begitu, Edy tak menutup harapan. Ia mendukung rencana menjadikan lahan itu sebagai lokasi sekolah negeri pertama di Tambakrejo.
“Anak-anak semakin banyak. Pendidikan harus dipikirkan mumpung ada tanah yang bisa dimanfaatkan,” tuturnya.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, memastikan bahwa masalah sampah di Tambakrejo akan segera ditangani. Ia menegaskan bahwa pembersihan harus dibarengi perubahan perilaku.
“Nanti kami selesaikan. Tapi kalau yang buang tidak berubah, ya percuma. Maka nanti Bu Camat dan Pak Lurah yang akan mendekati dan menyelesaikan perlahan,” katanya, Sabtu (28/6/2025) malam.
Pemkot juga akan menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk menata kawasan tersebut bersama pihak independen. Rencana jangka panjangnya meliputi pembangunan sekolah, puskesmas, pasar, dan pusat ekonomi kreatif.
“Kalau itu tanah wakaf milik masjid, tentu kita perlu komunikasi lebih dulu dengan pihak masjid,” jelas Agustina.
Namun selama rencana itu belum berjalan, warga hanya bisa berharap sambil terus hidup berdampingan dengan tumpukan sampah yang kian melebar.

Baca juga: Namanya Dibongkar Tom Lembong sebagai Pemberi Tugas Impor Gula, Jokowi Bakal Diseret ke Pengadilan?
Sementara itu, buruknya kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan atas pengelolaan sampah dalam enam tahun terakhir, malah ‘menyeret’ personel satpol PP.
Personel Satuan Pamong Praja itu kini harus menjaga titik-titik pintu masuk Kota Bangkalan agar tidak dipenuhi sampah, seperti yang tersaji di kawasan sisi Barat dekat gerbang akses Suramadu, Kampung Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh.
Sejumlah video menyuguhkan personel Satpol PP di waktu siang bahkan hingga malam hari memberikan teguran kepada warga karena kedapatan membuang sampah sembarangan, beredar di sejumlah grup WhatsApp.
Salah satu buah video di antaranya, menayangkan personel Satpol PP Bangkalan meminta warga untuk memungut kembali bungkusan plastik berwarna putih berisikan sampah yang telah dibuang.
Dalam video berdurasi 13 detik itu, tampak papan imbauan bertuliskan, ‘Dilarang Membuang Sampang di Sini’.
Menanggapi hal itu, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim menyatakan, persoalan sampah hingga saat ini terus menggelinding menjadi persoalan bersama.
Secara tersirat, pernyataan Bupati Lukman itu mengajak masyarakat juga turut andil dalam pengelolaan sampah dengan cara tidak membuang sampah secara sembarangan.
“Itu menjadi keresahan bersama karena di situ pintu gerbang (akses Suramadu). Kami sudah memindahkan TPS karena di situ adalah wajah Bangkalan,” ungkap Bupati Lukman di Pendapa Agung Bangkalan, Rabu (25/6/2025).
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Tahun Ini DKPP Sumenep Targetkan Tanam 25 Ribu Hektar Tanam Padi
Persoalan sampah di Kabupaten Bangkalan hingga saat ini terus menggelinding dan semakin membesar bak bola salju.
Bahkan sejak warga menutup satu-satunya TPA di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada 21 Februari 2020 silam, kebijakan DLH Bangkalan dengan sistem berpindah-pindah TPA melalui kesepakatan sewa lahan, selalu menjadi bulan-bulanan warga.
Tanpa keberadaan TPA permanen, DLH Bangkalan yang menjadi leading sector urusan pengelolaan sampah seolah mati kutu.
Gelombang aksi penghadangan truk sampah sebagai bentuk protes warga, kerap mewarnai perjalanan kendaraan truk bermuatan sampah ketika menuju lokasi-lokasi pembuangan sementara.
Video-video tentang penghadangan truk sampah oleh warga kerap beredar luas mewarnai linimasa sosial media dalam beberapa tahun terakhir.
Terbaru, warga yang mayoritas kaum emak-emak menyoraki truk sampah saat melintasi Dusun Debeng, Desa Bulung dan Desa Bragang, Kecamatan Klampis pada 19 April 2025 malam.
Sejak warga menutup TPA Desa Buluh di tahun 2020 silam, DLH Kabupaten Bangkalan berpindah-pindah membuang sampah dengan sistem sewa. Seperti halnya di Desa Bunajih, Kecamatan Labang untuk dijadikan TPA dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp 400 juta per tahun hingga Maret 2022.
Berakhirnya masa sewa, DLH Bangkalan harus angkat kaki dan berpindah-pindah tempat menempatkan sampah.
Seperti halnya di kawasan Wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah. Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah pada 27 Juli 2023 silam.
Baca juga: Siasat Busuk Guru Ngaji yang Nodai 10 Muridnya, Pelaku Ancam Agar Tak Bocorkan Aksi Bejatnya

Setelah itu, tempat pembuangan sampah dilakukan DLH Bangkalan dengan cara berpindah-pindah dan mendapatkan penolakan warga. Mulai dari Kecamatan Kwanyar, Tanjung Bumi, Arosbaya, hingga yang terbaru di Kecamatan Klampis.
Keberadaan TPS 3R yang digaungkan DLH Bangkalan selama ini tidak sebanding dengan semakin tingginya produksi sampah dalam setiap tahunnya. Hingga tahun 2021, produksi sampah di Bangkalan telah menyentuh 60 ton per hari.
Tumpukan sampah sempat terkonsentrasi di beberapa titik, bahkan Kota Bangkalan ibarat dikepung sampah pada 23 Juli 2023 silam.
Tumpukan-tumpukan sampah terkonsentrasi di belakang Stadion Gelora Bangkalan, Jalan Letnan Sunarto, hingga di Jalan RA Kartini. Setelah ramai menjadi sorotan warga, DLH Bangkalan kini membuang sampah ke Desa Ombul, Kecamatan Arosbaya.
Bupati Lukman berharap, masyarakat berperilaku patuh untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di tempat-tempat strategis yang sudah dipasang papan larangan membuang sampah. Sepeti papan imbauan yang telah dipasang di kawasan pintu gerbang akses Suramadu, Kampung Tangkel, Kecamatan Burneh.
“Sampah ini menjadi persoalan kita bersama, maka masyarakat dan pemerintah harus berkolaborasi agar kota kita bersih dari sampah. Kemarin kami sudah membuat penjagaan karena memang harapan kami di semua titik pintu masuk Bangkalan, steril dari sampah. Bahkan kami dengan pak camat membuat pos penjagaan, agar di situ tidak menjadi titik warga membuang sampah,” pungkas Bupati Lukman.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
Ruangan Tetiba Penuh Tawa Usai Ahmad Dhani Sela Ariel di Rapat RUU Hak Cipta, Willy: Saya Ingatkan |
![]() |
---|
SMPN Diduga Tagih Siswa Rp700 Ribu Buat Laptop Kenang-kenangan, Disdik Bela: Namanya Orang Mau Viral |
![]() |
---|
15 Sosok Pembunuh Kacab Bank BUMN, Perencana hingga Eksekutor, Ada yang Pernah Coba Nyalon Bupati |
![]() |
---|
Serius Warga Pati Ingin Lengserkan Sudewo, 1.000 Orang Bakal Protes ke KPK Usut Korupsi Bupati |
![]() |
---|
Nasib Mbah Endang Didenda Rp115 Juta Siarkan Liga Inggris saat Halal Bihalal Keluarga, 2 Sosok Ngadu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.