Berita Terkini Gresik

Warga Banyutengah Gresik Geruduk Balai Desa Protes Layanan Mobil Siaga, Baku Hantam Tak Terhindarkan

Sebuah video viral di media sosial, warga mendatangi balai desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Taufiq Rochman
Tangkapan layar video
MEDIASI KURSI MELAYANG – Warga Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik memanas usai ada perangkat desa menggebrak meja di balai Desa Banyutengah, Senin (30/6/2025). Kursi pun melayang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Sebuah video viral di media sosial, warga mendatangi balai desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

Dalam video tersebut diwarnai dengan kemarahan warga, kursi pun melayang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketegangan antara warga Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Gresik, dan pemerintah desa memuncak pada Senin siang (30/6/2025) kemarin.

Puluhan warga kembali menuntut Kepala Desa Fadloli mencabut laporan terkait insiden mobil siaga desa yang sebelumnya diprotes warga.

Aksi ini merupakan lanjutan dari protes warga sehari sebelumnya, Minggu (29/6), yang memuncak dengan pencopotan dua ban belakang mobil siaga.

Aksi itu dipicu meninggalnya seorang warga, Bernama Fatkul Hadi, karena tidak mendapat akses cepat terhadap mobil siaga dalam kondisi gawat darurat.

Keluarga korban menyebut tidak ada kejelasan dari perangkat desa soal siapa yang memegang kunci mobil siaga.

Akibatnya, Fatkul Hadi dilarikan ke Puskesmas Prupuh menggunakan kendaraan tosa milik salah satu warga dan kemudian meninggal di RSUD Ibnu Sina.

Warga menilai kejadian tersebut sebagai akumulasi dari buruknya tata kelola mobil siaga desa yang dianggap tidak transparan dan tidak siaga dalam kondisi darurat.

Alih-alih menanggapi aspirasi warga, kepala desa justru dilaporkan membuat pengaduan hukum terkait insiden tersebut.

Salah seorang warga Syaifuddin, langkah itu menyulut kemarahan warga.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (30/6/2025), puluhan warga kembali berkumpul dan menggeruduk balai desa.

Menurut penuturan Syaifuddin, sempat terjadi baku hantam antara warga dan salah seorang perangkat desa, disertai kursi-kursi yang beterbangan. 

“Jadi tensi perbincangan cukup tinggi, kemudian ada (perangkat) yang menggebrak meja yang kemudian sempat terjadi baku hantam dan kursi-kursi berterbangan,” ujar Syaifuddin, Senin (30/6). 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved