Berita Viral

Guru SDN Curhat Dana BOS Kepotong Gegara Siswa Sedikit, SPMB 2025 Cuma Dapat 1: Terpaksa Iuran

Meski terpaksa patungan gegara dana BOS dipotong, para guru SDN Wijilor tidak mengeluh.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Dani Julius
DANA BOS KEPOTONG - Tahun ajaran baru ini, SDN Wijilor di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya mendapat 1 siswa. Hal ini menjadi masalah karena dana BOS kepotong sampai-sampai guru terpaksa iuran. 

Kepada wali murid, pihak sekolah beralasan bahwa terjadi kesalahan sistem yang mengakibatkan 123 nama dinyatakan diterima lewat jalur pagu atau kuota.

Padahal kuota yang tersedia di sekolah tersebut hanya untuk tiga siswa.

"Kami merasa kena prank. Anak saya dinyatakan diterima tadi jam 07.30 WIB, tapi pukul 11.00 WIB kami dapat informasi bahwa pemberitahuan itu hilang," kata Ervina dikutip dari Kompas.com.

Padahal, Ervina yang merasa senang bukan kepalang hingga menangis terharu.

Karena anaknya diterima itu berupaya segera melengkapi berbagai berkas yang diperlukan untuk keperluan daftar ulang.

Baca juga: Fasih 4 Bahasa Asing, Iqbal Tak Lolos Tes TNI, Nasibnya Kontras dengan Calon Siswa Lainnya

Potret dua dari 120 orang tua siswa yang menunjukkan bukti bahwa anaknya diterima di SMA Negeri Giri Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (1/7/2025) pagi. Seolah kena prank, mereka tiba-tiba dinyatakan tak lolos pada Selasa siang.
Potret dua dari 120 orang tua siswa yang menunjukkan bukti bahwa anaknya diterima di SMA Negeri Giri Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (1/7/2025) pagi. Seolah kena prank, mereka tiba-tiba dinyatakan tak lolos pada Selasa siang. (Kompas.com/Fitri Anggiawati)

Termasuk di antaranya tes kesehatan yang menyatakan sang anak bebas narkoba.

Setelah menyelesaikan semuanya, dia pun pergi ke sekolah tersebut sembari membawa bukti pernyataan bahwa anaknya diterima.

"Saya sudah bawa karena memang di sistem disuruh cetak untuk diserahkan ke sekolah. Tapi tiba-tiba ada pemberitahuan tidak diterima," terang Ervina.

Ervina mengaku shock menerima kabar tersebut, begitu pun anaknya yang semula gembira selama perjalanan itu langsung murung karena kecewa.

Kini, ia pun kebingungan sebab PIN yang digunakan untuk mendaftar telah otomatis terkunci saat sang anak dinyatakan diterima di SMAN 1 Giri.

"Kami minta solusi sekolah karena PIN tidak bisa dipakai lagi untuk mendaftar, hari ini pun hari terakhir mendaftar di SMA Negeri, besok terakhir mendaftar di SMK Negeri, bagaimana nasib anak saya, sekolah di mana," ucapnya.

Dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMAN 1 Giri, I Ketut Renen mengakui adanya kesalahan teknis pada sistem SPMB.

Karena insiden itu, pihaknya kemudian segera berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Namun ketika ditanya siapa yang bertanggungjawab atas kekacauan yang ditimbulkan, Ketut tak dapat mengurai banyak.

"Saya tidak punya kapasitas menjawab itu," tutupnya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved