Berita Viral

Ingat Driver Ojol Antar Jasad Bayi Hasil Inses? Kakak Kini Ragukan Darah Daging Gegara Profesi Adik

Bayi dari hasil inses di Medan, Sumatera Utara sempat viral. Kini sang kakak mengaku ragu akan darah dagingnya.

Editor: Mardianita Olga
YouTube.com/TV One dan Tribun Medan/Istimewa
HUBUNGAN INSES - Kasus hubungan terlarang antara kakak dan adik di Medan, Sumatera Utara, masih bergulir. Setelah diduga membuang bayi hasil inses, kakak berinisial R (kiri) meragukan darah dagingnya sendiri mengignat pekerjaan sang adik. 

TRIBUNMADURA.COM - Masih ingat kasus driver ojol antar paket berisi jasad bayi pada awal Mei 2025?

Peristiwa yang terjadi di Medan, Sumatera Utara, itu sempat membuat geger publik hingga membuat polisi turun tangan.

Setelah penyelidikan, terkuak bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungan antara kakak dan adik kandung.

Mereka mengaku sudah menjalin hubungan terlarang itu selama satu tahun.

Setelah diringkus polisi dan menjadi tahanan, kabar terbaru keduanya mencuat.

Sang kakak, R, menyuarakan keraguannya terhadap bayi yang dilahirkan NH.

Menurut R, bayi tersebut belum tentu buah hatinya mengingat pekerjaan NH selama ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: ‘Ingat Anak Istri’, Driver Ojol Jadi Kuat Tahan Pisau Begal Pakai Tangan, Berakhir Luka hingga ke RS

R mengatakan bahwa adiknya merupakan pekerja seks komersil atau PSK.

Dia juga menyebutkan bahwa mereka terakhir kali melakukan hubungan suami dan istri sekira bulan Agustus atau September 2024.

"Saya terakhir itu (berhubungan badan dengan adik) sekitar 2024, bulan-bulan 8 bulan 9, sudah. Itulah terakhir kali," kata R dikutip dari TV One News via Tribun Bogor, Kamis (15/5/2025).

R pun mengaku tidak tahu terkait kehamilan sang adik.

Ia tiba-tiba dikabari oleh adiknya bahwa NH baru saja melahirkan pada 3 Mei 2025.

"Proses lahirannya pertama memang sudah melahirkan sendirian, baru dia (adik) menghubungi saya, di kosan," pungkas R.

Setelah dilahirkan, bayi tak berdosa itu rupanya jatuh sakit setelah empat hari dilahirkan.

Baca juga: Arti Inses pada Kasus Hubungan Terlarang yang Viral di Banyumas, Simak Faktor yang Menyebabkan Inses

R (kiri) dan NH (kanan) ditangkap polisi karena diduga membuang jenazah bayi menggunakan ojek online, Kamis (8/5/2025). Mereka merupakan kakak dan adik kandung yang diduga menjalani hubungan inses.
R (kiri) dan NH (kanan) ditangkap polisi karena diduga membuang jenazah bayi menggunakan ojek online, Kamis (8/5/2025). Mereka merupakan kakak dan adik kandung yang diduga menjalani hubungan inses. (YouTube.com/Kompas)

R pun mengaku sempat membawa bayi itu ke bidan, dan dirujuk ke rumah sakit.

"Disuruh lah ke rumah sakit. Karena ekonomi enggak ada, disuruhlah ke Pringadi, tapi kami enggak sempat ke sana, jadi kami bawa pulang," ujar R.

Rupanya nyawa bayi yang diduga hasil inses itu tidak tertolong.

"Setelah kami bawa pulang, dari rumah sakit itu langsung lah dia meninggal," sambungnya.

R pun mengaku sempat ingin menguburkan bayi itu di Tempat Pemakaman Umum (TPU), namun ditolak.

Kemudian ia pun memiliki ide untuk menitipkan jasad bayinya ke driver ojek online.

Ia beralasan tidak berniat membuang bayi itu, dan mengaku hanya ingin agar bayi itu dimakamkan secara layak.

R lalu berunding dengan NH, dan ia pun memutuskan lokasi pengiriman jasad bayi itu ke tempat kelahiran mereka.

"Enggak ada niat sama sekali untuk membuang, enggak ada, memang untuk dikuburin dengan layak lah. Sebelumnya sudah ditolak (untuk menguburkan di TPU)," sambungnya.

Setelah dijadikan tersangka, R pun ragu kalau bayi itu adalah darah dagingnya.

"Saya rasa itu bukan dari bagian saya, bukan anak dari kami lah," kata R.

Baca juga: Dulu Jadi Driver Ojol, Kini Abdul Aziz Sukses Jadi Agen BRILink dengan Omzet Jutaan Per Hari

PAKET ISI BAYI: Seorang pengemudi ojek online (ojol) mendapat orderan dari customer tas berisikan bayi. Kamis (8/5/2025).
PAKET ISI BAYI: Seorang pengemudi ojek online (ojol) mendapat orderan dari customer tas berisikan bayi. Kamis (8/5/2025). (Istimewa/ TribunMedan)

Polisi tengah menunggu hasil tes DNA untuk mencari kebenaran.

"Kami menunggu dari hasil autopsi ataupun hasil DNA. Karena mohon maaf, si ibu tinggal di daerah barak, di daerah belawan dan daerah tersebut tempat lokalisasi," imbuh AKBP Bayu Wijayanto.

Polisi menduga NH berhubungan badan bukan cuma dengan kakak kandungnya saja.

"Kami duga masih banyak kemungkinan siapa bapaknya, sehingga kami tidak bisa menjelaskan apakah itu bapak dari kakak kandung atau bapak lainnya," ujar AKBP Bayu Wijayanto.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah driver ojol mendapat orderan mengantar paket berisi jenazah bayi, Kamis (8/5/2025).

Sang driver ojol yang menerima pesanan NH, yakni bernama Muhammad Yusuf pun menceritakan kejadian setelahnya.

Mulanya, Yusuf tak menaruh curiga saat diminta mengantar tas besar oleh NH.

"Atas nama Rudi di aplikasi (pengirim). Sepasang tapi yang ngasih (pake isi bayi) itu cewek. Posisinya dekat SPBU Bilal ujung, di pinggir jalan," kata Yusuf.

Baca juga: Ribuan Driver Ojol-Taksi Online Tuntut Aplikator Patuhi SK Gubernur Soal Tarif, Diwarnai Sweeping

Namun saat tiba di lokasi titik pengantaran, Yusuf panik karena berhenti di kuburan.

Yusuf semakin ketakutan karena sang pengirim yakni NH tidak bisa dihubungi.

Chat terakhir NH kepada Yusuf adalah agar paket tersebut diberikan ke marbot masjid.

"Kalau di aplikasi (Disuruh antar) baju sama makanan. Karena dihubungi enggak bisa, disuruh dititipikan di marbot masjid," imbuh Yusuf.

Ogah menyerahkan paket itu begitu saja marbot masjid, Yusuf akhirnya mengecek isi tas yang diberikan NH.

Alangkah terkejutnya Yusuf saat melihat isi tas tersebut ternyata berisi mayat bayi.

"Karena mau dititipikan, saya pastikan barangnya apa, saya kan curiga. Saya buka lah, di paling atas itu sajadah sholat, saya angkat itu kelihatan wajah bayi," ujar Yusuf.

Yusuf pun langsung melapor ke pihak berwajib atas temuan paket berisi mayat bayi tersebut.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved