Berita Banyuwangi

Resmi, KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 30 Menit Krusial 

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Aflahul Abidin
KRONOLOGI - Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memaparkan kronologi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam saat rapat bersama Komisi V DPR RI di Banyuwangi, Selasa (22/7/2025). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Selasa (2/7/2025).

Salah satu hasil investigasi, yakni kronologi lengkap kapal tenggelam pada 2 Juli lalu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, KMP Tunu Pratama Jaya memulai proses muat kendaraan di Dermaga LCM mulai pukul 22.15 WIB. Waktu pemuatan berlangsung sekitar 40 menit.

Pengatur muatan saat itu dilakukan oleh Klasi. Setelah kendaraan masuk kapal, awak tidak melakukan pengikatan muatan kendaraan atau lashing. Juga tidak dibuat rencana pemuatan (stowage plan).

Berdasarkan manifes, kapal tersebut memuat total 22 kendaraan. Rinciannya 8 kendaraan golongan VII, 3 kendaraan golongan VIB, 3 kendaraan golongan VB, 3 kendaraan golongan IVB, 4 kendaraan golongan VIA, dan 1 kendaraan golongan II.

Selain itu, masih berdasarkan manifes, jumlah penumpang kapal sebanyak 53 orang dan kru 12 orang. Namun, jumlah penumpang diduga lebih banyak dari yang tertulis di manifes.

"Pukul 22:45 WIB proses pemuatan selesai," kata dia.

Sekitar pukul 22:51 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya mulai bertolak menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Ketika kapal bertolak, tak ada anomali apapun. Kapal tidak miring. Mesin beroperasi dengan normal. Jarak pandang baik. Tidak hujan maupun berkabut. Intinya: tak ada keadaan yang tak biasa.

"Setelah sekitar 30 menit pelayaran, Mualim Jaga di anjungan merasakan kemiringan kapal ke kanan," lanjut dia.

Disusul, Juru Mudi Jaga dan Kelasi Jaga melihat air laut masuk ke kamar mesin melalui pintu kamar mesin.

Sementara Juru Minyak Jaga yang berada di kamar mesin melihat hal yang sama. Ia segera berlari keluar kamar mesin.

Dalam kondisi yang genting itu, Mualim Jaga perintahkan awak kapal untuk bantu penumpang kenakan life jacket dan persiapan evakuasi.

Kapal awalnya dikemudikan oleh Mualim. Kondisi darurat membuat Mualim Jaga membangunkan Nahkota.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved