Berita Viral
Kepala SPPG Blunder Fatal Akibatkan Saldo Rp1 Miliar untuk MBG Lenyap
Rekening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban yang mengelola MBG di Kecamatan Batujajar, Bandung Barat berkurang Rp 1 miliar.
Ringkasan Berita:
- Rekening SPPG Pangauban yang mengelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kehilangan dana operasional sebesar Rp1 miliar
- Kehilangan dana menyebabkan dapur MBG tidak bisa beroperasi
- Pihak SPPG telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri
TRIBUNMADURA.COM - Sebuah kasus dugaan penipuan digital mengguncang Kabupaten Bandung Barat.
Rekening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban yang mengelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Batujajar, Bandung Barat tiba-tiba berkurang signifikan.
Sebanyak Rp1 miliar dana operasional, yang merupakan 'nyawa' dapur MBG, raib setelah diduga terjadi manipulasi data perbankan.
Akibatnya, program pemerintah untuk pemenuhan gizi anak sekolah ini harus dihentikan secara total. SPPG Pangauban kini harus berurusan dengan masalah kriminal alih-alih masalah gizi.
Saldo yang raib tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan dapur MBG, sebuah program unggulan pemerintah dalam penanganan gizi anak sekolah.
Kini, dapur SPPG Pangauban tidak dapat beroperasi karena tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku makanan.
Baca juga: 50 Dapur SPPG di Sampang Dievaluasi, Satgas MBG: Tidak Ada Kompromi
“Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu."
"Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,” ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).
Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban yang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025).
MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar.
Tidak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.
Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan sejumlah data penting terkait rekening institusi.
Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.
Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.
Saat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp1 miliar kini hanya tersisa Rp12 juta.
| Demi Wasiat Ibu, Kakak Beradik Rela Tak Makan 28 Hari, Bertahan hanya dengan Air Putih |
|
|---|
| Sosok Pebalap Muda Indonesia Kiandra Ramadhipa Start ke-24 Finis Pertama di Catalunya |
|
|---|
| Pasal yang Digunakan Polisi Jerat Pengeroyok Musafir hingga Tewas di Masjid |
|
|---|
| ASN Curhat Mau Pensiun Sulit Naik Pangkat karena Pungli Kini Dapat Solusi |
|
|---|
| Pemicu 2 Siswa SMK Duel hingga Tewas saat Tak Ada Guru di Kelas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Ilustrasi-uang-Rp1-Miliar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.