Berita Bangkalan

RSUD Syamrabu Bangkalan Gandeng Pihak Ketiga Kelola TPS3R, Naikkan Nilai Sampah Nonmedis 

RSUD Syamrabu Bangkalan mentasbihkan diri sebagai pionir atau pelopor dalam menyediakan tempat pengolahan sampah (TPS) di lingkungan kerja

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
SAMPAH BERNILAI GUNA : Bupati Bangkalan, Lukman Hakim didampingi Dirut RSUD Syamrabu, dr Farhat Suryaningrat, SpKK mengecek satu per satu perangkat-perangkat TPS3R Nompak Prao, Jumat (25/7/2025). Pengolahan sampah non medis di lingkungan kerja rumah sakit itu diharapkan menjadi lecutan bagi OPD-OPD Pemkab Bangkalan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di masing-masing lingkungan kerja 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN RSUD Syamrabu Bangkalan mentasbihkan diri sebagai pionir atau pelopor dalam menyediakan tempat pengolahan sampah (TPS) di lingkungan kerja dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Fasilitas TPS3R ramah lingkungan itu dinamakan ‘Nompak Prao’ (naik perahu), ditempatkan di bagian belakang rumah sakit yang bersebelahan dengan Gedung Pemulasaran Jenazah.

TPS3R Nompak Prao RSUD Syamrabu seolah menjadi oase yang diharapkan mampu menjelma sebagai solusi berkelanjutan, di tengah kompleksitas permasalahan klasik pengolahan sampah dalam lima tahun terakhir di Kabupaten Bangkalan.   

Sebagaimana harapan besar dari masyarakat Bangkalan yang dititipkan di pundak Bupati-Wakil Bupati Bangkalan, Lukman Hakim-Moch Fauzan Ja’far. Keduanya hadir bersama Ketua MUI/PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir untuk meresmikan TPS3R Nompak Prao milik RSUD Syamrabu Bangkalan, Jumat (25/7/2025).

“TPS3R di rumah sakit ini merupakan wujud komitmen pemkab, dan rumah sakit sudah melaksanakan program ‘Bangkalan Berse Onggu’ (Bangkalan sangat bersih). Ke depan, di setiap lembaga pemerintahan sudah tidak ada lagi sampah yang dibuang,” tegas Bupati Lukman. 

Update produksi sampah harian yang dihimpun Tribun Madura dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan saat ini mencapai 98,7 ton. Dengan dominasi sampah rumah tangga di angka sekitar 70 persen, sisanya merupakan sampah dari warung-warung kuliner.

Program ‘Bangkalan Berse Onggu’ digelorakan Lukman kepada ratusan perwakilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lintas Organisasi Perangakat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bangkalan serta perwakilan dari sejumlah elemen masyarakat di alun-alun kota pada 11 Juli 2025.

‘Bangkalan Berse Onggu’ diharapkan mampu menjadi komitmen bersama, sekaligus menjadi tonggak dimulainya langkah strategis melalui terwujudnya sinergitas antara Pemkab Bangkalan selaku sektor hilir dan masyarakat di sektor hulu dalam upaya mengatasi permasalahan sampah.  

“Mudah-mudahan semua OPD bisa melaksanakan seperti yang telah dilakukan RSUD Syamrabu, pengolahan sampah malah bernilai ekonomis. Ini menjadi pilot project, kami harapkan nanti bisa menular ke semua lembaga di pemerintahan, semua kantor OPD ada pengolahan sampah,” pungkas Lukman. 

Setelah dua pekan program ‘Bangkalan Berse Onggu’ digelorakan, DLH Bangkalan mencatat dua bank sampah yang telah didirikan. Yakni Bank Sampah DLH dan Bank Sampah Pemda yang dikelola bersama oleh sejumlah OPD di komplek perkantoran pemda, di antaranya bappeda, dispenda, PUPR, cipta karya, dinas komunikasi dan informatika, hingga BPKAD.

Dirut RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat, SpKK mengungkapkan, sampah nonmedis itu terdiri dari karud, botol bekas air mineral, termasuk sampah organik yang nantinya diproyeksikan menjadi kompos. 

“Sekarang sampah nonmedis milik kami bernilai guna sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan, bahwa setiap rumah sakit harus mempunyai TPS3R untuk pengolahan sampah non medisnya,” ungkap dr Farhat.

Pantauan di TPS3R Nompak Prao RSUD Syamrabu, terdapat sejumlah peralatan mulai dari mesin chopper atau pencacah, mesin pengayak, mesin press, dan komposter. Sementara untuk kegiatan pemilah sampah, masih dilakukan secara manual.

“Selaras dengan program Pak Bupati, yakni Bangkalan Berse Onggu, sampah harus selesai di masing-masing OPD. Pihak ketiga yang menjualkan, peralatan juga tidak beli melainkan semua dari pihak ketiga. Sebagaimana yang menjadi arahan Pak Prabowo, agar menggandeng pihak ketiga dalam setiap kegiatan yang bermanfaat,” pungkas dr Farhat.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved