Berita Terkini Probolinggo

Ogah Merawat, Anak di Probolinggo Aniaya dan Usir Ibu Kandung

Video menyayat hati memperlihatkan wanita lansia tak berdaya viral di Media Sosial (Medsos).

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
TERLANTAR - Nenek Nortaji, warga Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur saat ditemukan terlentang di pinggir jalan setelah pergi dari rumahnya usai dianiaya anak kandungnya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Video menyayat hati memperlihatkan wanita lansia tak berdaya viral di Media Sosial (Medsos).

Bahkan video tersebut juga beredar di Whatsapp Grup (WAG) jadi perhatian pihak kepolisian.

Video berdurasi 2 menit itu menampilkan seorang perempuan tua renta dianiaya oleh anak perempuannya hingga membuat nenek tersebut minggat dari rumahnya dan ditemukan sedang tidur terlentang di pinggir jalan dengan tongkatnya.

Dalam video tersebut juga ditampilkan seorang perempuan mendorong ibunya yang sudah ber uban itu hingga jatuh tanpa mengenakan pakaian.

Beruntung, kemarahan anaknya tersebut sampai dilerai dan disadarkan oleh tetangganya.

Setelah video tersebut viral, diketahui perempuan tua tersebut bernama Nortaji, warga Dusun Talang, RT 004 RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang dihardik oleh Musrika, anak kandungnya sendiri.

Tak hanya menghardik dan menganiaya saja, Musrika juga mengusir dan ogah merawat ibunya lagi, akan tetapi juga sudah enggan bertemu lagi dan tidak ingin mendengar kabar ibunya lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia.

"Kejadiannya sudah sebulan yang lalu tapi baru viral sekarang dan posisinya si ibunya ini sudah dibawa petugas ke panti jompo setelah mendapat ijin dari pemerintah desa dan anaknya," kata Ahmad Fauzi, warga setempat, Sabtu (26/7/2025).

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu."

"Sehingga oleh petugas panti jompo langsung dijemput dan kepada petugas, anaknya juga bilang kalau sudah tidak mau merawat lagi," tambahnya.

Pemberian ijin tersebut, menurut Fauzi, lantaran anaknya sudah ogah bertemu dan enggan merawat ibunya lagi.

Sehingga pemerintah desa mengizinkan petugas dari panti jompo Kota Malang membawa ibu Nortaji.

"Sama petugas panti jompo anakanya itu sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia."

"Hanya bisa ngelus dada lihatnya," pungkas Fauzi saat dihubungi via seluler.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved