Berita Bangkalan Terkini
Pantas Kepsek di Bangkalan Maju Kritik Pembelajaran Mendalam: Cuma Ganti Nama Tanpa Substansi
Pelatihan pembelajaran mendalam ini terlalu menyita waktu para guru hingga mendapat kritikan.
Suraji melanjutkan bahwa pelatihan akan mengganggu tugas utama guru di kelas.
Hal itu juga bertentangan dengan penegasan sang menteri soal pelatihan yang harus mempermudah guru.
“Namun kenyataannya, pelaksana teknis di bawahnya, khususnya Balai Besar Guru Penggerak (BBG TK) Provinsi Jawa Timur, masih menerapkan pola pelatihan top-down yang memaksa guru dan kepala sekolah menyelesaikan tugas-tugas LMS dalam waktu singkat. Ini bertentangan dengan semangat kebijakan menteri,” tegas Suraji.
Cara menyelenggarakan pelatihan juga perlu dibenahi.
“Mirisnya, biaya pelatihan ini dibebankan kepada sekolah-sekolah penerima BOS Kinerja, yakni sekolah-sekolah yang telah menunjukkan peningkatan nilai dalam Rapor Pendidikan. Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya pelatihan dirancang lebih profesional, berkualitas tinggi, dan menggunakan narasumber yang benar-benar ahli di bidangnya,” paparnya.
Baca juga: 2 Tragedi Manusia Tewas karena Ular: Kakek Dilahap Piton hingga Bocah SD Kritis Digigit Weling
Selama ini, narasumber pelatihan pembelajaran mendalam sering dinilai tak kompeten, yaitu rekan sesama guru bukan pakar atau akademinis dengan kualifikasi memadai.
Menurutnya, jika pelatihan dibiayai dari dana publik dan berstatus berbayar, seharusnya narasumber minimal bergelar S3 (doktor) dan memiliki pengalaman akademik atau praktis yang memadai.
“Jika hanya menghadirkan narasumber sesama guru sebagai fasilitator, lebih baik kegiatan tersebut dilaksanakan di tingkat KKG atau MGMP tanpa memerlukan biaya yang besar,” beber Suraji.
Suraji pun tak kuasa membandingkan sistem pendidikan di Tanah Air dengan di Finlandia yang sering kali dicap terunggul di dunia.
Finlandia disebutnya mengizinkan hanya 10 persen dari lulusan terbaik untuk masuk jurusan pendidikan guru.
Semua guru diwajibkan menempuh pendidikan magister (S2) sebagai syarat untuk mengajar, termasuk di tingkat sekolah dasar.
Selain itu, lanjut Suraji, pelatihan guru di Finlandia diselenggarakan berdasarkan kebutuhan guru itu sendiri.
Dengan format kolaboratif yang tidak dipaksakan, tanpa beban administratif, tidak ada tugas LMS, unggahan file, atau laporan naratif yang menguras energi tanpa memberikan hasil pembelajaran yang sepadan.
Karena sosok guru diperlakukan sebagai profesional yang memiliki kepercayaan.
“Sistem pendidikan di negara unggul seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan telah lama meninggalkan pendekatan pelatihan massal yang seragam."
Pembelajaran Mendalam
kepala sekolah
Bangkalan
Berita Bangkalan terkini
TribunMadura.com
Tribun Madura
deep learning
Apa Itu Pembelajaran Mendalam yang Dikeluhkan Kepsek SD di Bangkalan Gegara Memberatkan Guru? |
![]() |
---|
Viral Bertabur Saweran Kalung Rupiah dan Dolar, Mempelai Perempuan di Bangkalan Ngaku Tubuhnya Berat |
![]() |
---|
Bocah-bocah Bangkalan Madura Go Internasional, Ikuti Turnamen Sepakbola Usia Dini di Malaysia |
![]() |
---|
Pelajar dan Emak-emak Jatuh di Jalan Berlubang, Warga Sekitar Wisata Religi Bangkalan Tanam Pohon |
![]() |
---|
Istirahat Mengembala Sapi, Kakek Berusia 90 Tahun Pergi Haji Bersama 635 CJH Bangkalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.