Berita Sampang
Paceklik Murid karena Letaknya Terpencil, SMAN 4 Sampang Punya Cara Khusus Pacu Prestasi
Jumlah siswa SMA Negeri 4 Sampang, Madura memang bisa dikatakan sedikit, namun semangat para guru dan Kepala Sekolah
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Jumlah siswa SMA Negeri 4 Sampang, Madura memang bisa dikatakan sedikit, namun semangat para guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) setempat membara.
Meski hanya memiliki 27 siswa dari kelas 10 hingga 12, sekolah ini tak surut semangat untuk mencetak generasi unggul dan berkarakter.
Sejak dipimpin Kepsek baru yakni, Fadlun Duifa selama dua bulan ini, tepatnya mulai 20 Juni 2025, SMAN 4 Sampang langsung tancap gas melakukan transformasi menyeluruh.
Dia ibarat nakhoda baru di kapal kecil, tapi berlayar dengan cita-cita besar.
“Seorang pemimpin itu harus jadi cahaya perubahan,” tegas Fadlun saat dijumpai di ruangannya, Kamis (7/8/2025).
Letak geografis sekolah yang terpencil dan tak berada di pinggir jalan membuat akses ke sekolah ini menjadi tantangan tersendiri.
Tak semua siswa memiliki kendaraan pribadi, membuat sekolah ini seringkali tidak menjadi pilihan utama.
"Mayoritas siswa di sekitar sini lebih memilih SMAN 1 atau SMAN 2 karena aksesnya juga lebih mudah," ungkap Fadlun.
Namun, keterbatasan bukan halangan, justru dari kondisi itu lahirlah inovasi luar biasa, Program 5 Pilar, yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata siswa, kondisi sosial ekonomi, serta potensi lokal.
Fadlun menyebut, 5 Pilar Inovatif SMAN 4 Sampang di antaranya:
1. Tafidz dan Keagamaan
Mengakar pada budaya religius masyarakat Madura, program ini tak hanya menanamkan nilai spiritual, tapi juga membuka jalan prestasi melalui hafalan Al-Qur’an.
"Target kami minimal 10 juz. Ini bisa jadi tiket masuk perguruan tinggi lewat jalur prestasi," katanya.
2. Akademik dan Karakter
Dengan siswa yang minim, pendekatan personal lebih mudah dilakukan. Program guru wali dimaksimalkan untuk mendampingi siswa secara akademik dan membentuk karakter tangguh dan mandiri.
3. Kelas Khusus Olahraga - Sekolah Kecil, Lahirkan Atlet Besar
SMAN 4 Sampang bukan hanya mencetak siswa cerdas, tapi juga tangguh di lapangan. Pilar ketiga adalah kelas khusus olahraga, yang tumbuh dari akar budaya lokal, seni bela diri dan pencak silat.
Tak main-main, sekolah ini kini menjelma menjadi wadah resmi para atlet muda Kabupaten Sampang berkat dukungan penuh dari KONI setempat. SMAN 4 secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Khusus Olahraga.
"Harapannya, semua atlet jenjang SMA bisa kami fasilitasi. Akademik jalan, prestasi olahraga pun tetap dikejar,” harapnya.
4. Kewirausahaan dan Kemandirian - SMA rasa SMK.
Meski statusnya SMA, SMAN 4 Sampang mengusung semangat SMK dalam jiwanya. Pilar keempat adalah kewirausahaan dan kemandirian, yang merupakan kelanjutan dari program Double Track yang pernah diterapkan sebelumnya.
Fadlun menyampaikan, dulu, siswa SMAN 4 pernah diajarkan keterampilan seperti fotografi, memasak, mesin, hingga jaringan komputer.
Kini, program itu difokuskan ke kuliner khas Madura, khususnya produk seafood dengan inovasi kemasan kekinian.
"Kita punya branding kuliner seafood presto, seperti cumi-cumi songkem, khas Madura tapi tampil beda," tuturnya.
5. Vokasional Global - Lulus Sekolah, Siap Mendunia
Pilar terakhir adalah vokasional global, yang menjawab kebutuhan zaman, artinya siap kerja di pasar tenaga kerja internasional, tapi bukan sebagai pekerja biasa melainkan, profesional terdidik.
Fadlun menyebut, banyak siswa setempat berlatar belakang keluarga perantau atau TKI.
Melalui kerja sama dengan dua lembaga vokasi luar negeri, SMAN 4 membuka jalur agar lulusannya bisa bekerja dan kuliah di luar negeri, khususnya di Jerman.
"Kami tidak ingin mereka hanya jadi buruh migran tapi bisa kuliah dan bekerja secara profesional di luar negeri," ungkapnya.
Lebih lanjut, meskipun saat ini jumlah siswa baru tidak bisa ditambah karena PPDB telah berakhir, SMAN 4 Sampang memilih fokus pada kualitas lulusan.
"Kami tidak berkecil hati, justru inilah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa dari sekolah kecil bisa lahir prestasi besar," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Korban Rudapaksa Gadis 17 Tahun di Sampang Diduga Dijebak, LBH: Korban Dibawa Secara Sistematis |
![]() |
---|
Tertarik saat Diiming-imingi Ikut Pengajian, Gadis Polos Sampang Kehilangan Kehormatan, Terlambat |
![]() |
---|
Sebanyak 50 Pelajar Terpilih Jadi Paskibraka Sampang 2025, Siap Kibarkan Merah Putih di Alun-alun |
![]() |
---|
Pengakuan Wanita di Sampang yang Kehilangan Celana Dalamnya, Ternyata Sudah Ada 6 KK |
![]() |
---|
Pemkab Sampang Kaget Tagihan Listrik Membengkak hingga Rp 485 Juta, Sambungan Liar Jadi Biang Kerok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.