Berita Madiun

Kreativitas Dibalik Lapas Kelas I Madiun, Dari Bus Kayu Pinus Bermesin Hingga Dewa Zeus Akar Jati

Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga binaan lapas kelas I Madiun Purnawirawan (31) menunjukan hasil karyanya, selama di penjara, Sabtu (16/2/2019).

"Awalnya itu, mereka datang ke kami, dan ingin memiliki kegiatan. Lalu saya tanya, punya pengalaman apa. Mereka mengaku memliki ketrampilan kayu. Akhirnya kami fasilitasi, akhirnya ada beberapa yang ikut, jadi sambil bekerja sambil belajar," katanya.

Karena tidak ada dana modal khusus dari lapas, awalnya ia menggunakan dana pribadi untuk membeli kebutuhan bahan produksi, yakni kayu.

Dari bahan kayu yang masih mentah itu, oleh warga binaan, diubah menjadi berbagai furnituter dan kerajinan kayu.

Warga binaan yang bergabung dengan bimker kayu sudah dapat membuat meja, kursi, lemari, hiasan dinding, dan beragam kerajinan kayu lainnya. Untuk harganya berkisar mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta.

Susuri Sungai Brantas Hingga hilir Kali Surabaya, Gubernur Khofifah Panen Popok Bayi & Sampah Kasur

Untuk saat ini, pemasaran hasil kerajinan tangan para warga binaan ini dipasarkan melalui mulut ke mulut dan juga media sosial. Para pembelinya, lebih banyak dari pegawai lapas.

Ia mengatakan, sekitat 25 persen uang hasil penjualan diberikan kepada warga binaan.

"Kami usahakan sekitar 20 hingga 25 persen. Paling tidak bisa untuk beli lauk atau rokok. Ada juga yang sebagian dititipkan ke kantor, bisa diberikan uang kepada anaknya, mereka  senang, meski di dalam, tapi bisa memberi uang saku kepada anaknya," imbuh Djoko Trijono. (Rahadian Bagus)

Berita Terkini