TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Setiap pagi, Muhammad Arifin (44), warga Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang menyusuri lokasi tempat penemuan struktur bangunan yang diduga situs peninggalan Kerajaan Majapahit.
Beberapa kali, ia menemukan ratusan keping koin dan pusaka emas. Sejak lima bulan lalu pasca situs purbakala itu ditemukan, Arifin nyaris lupa pada pekerjaanya.
"Tidak hanya pagi. Kadang siang, sore bahkan malam hari disana untuk cari uang koin. Sampai lupa pekerjaan," kata Arifin, Senin (11/3/2019).
• Ngopi Bareng KAI, Stasiun Kota Baru Malang Bagikan 250 Cup Kopi Cita Rasa Lokal Selama Dua Hari
• Pengedar Narkoba Kelas Kakap Ditembak Mati Polisi, Diduga Akan Kirim Sabu ke Madura dari Jakarta
• Polemik Tak Tuntas, Mahasiswa Undar Jombang Segel Kampusnya Tuntut Yayasan dan Senat Segera Islah
Menurut Arifin, struktur bangunan yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit itu ditemukan setelah eskavasi proyek Tol Pandaan-Malang. Pekerja tol kata dia, menemukan segebok uang koin dengan aksara Cina yang dibungkus sebuah kotak berbahan perunggu.
"Setelah itu banyak warga ke mari untuk cari koin sama seperti saya," katanya.
Awalnya, pria yang merupakan Ketua RT 15 RW 8 Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, itu mendapati sekitar puluhan koin yang tercecer di tanah. Setelah itu, ada ia menemukan emas yang terpendam digundukan tanah hasil eskavasi.
"Saya bawa ke toko emas dan dicek. Hasilnya karatnya 90 persen dan bobotnya 4,3 gram. Ditawar Rp 4 juta tapi tidak saya kasih," ucap dia.
• Jembatan Suramadu Ditutup Selama 7 Jam, Pengalihan Kendaraan Diarahkan ke Pelabuhan Kamal
• Bulan ini Pemprov Jatim Akan Cairkan Tunjangan Hafiz dan Hafizah, Khofifah: Bulan ini Cair
• Mengenal Malam Lailatul Qadar dan Tandanya, Momen yang Disebut Syahrini Berperan dalam Pernikahannya
Setelah penemuan situs purbakala yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit viral dan mendapat perhatian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Arifin mengaku siap menyerahkan penemuan itu kepada yang berwenang. Asal, mendapat gabti rugi yang setimpal.
"Kalau mau ditaruh di museum, saya harus tahu museumnya," kata Arifin.
Warga lain, Tamari membenarkan apa yang disampaikan Arifin. Lokasi tempat penemuan situs purbakala adalah bekas tanahnya yang dijual untuk proyek tol. Selain uang koin dan emas, sempat juga ditemukan arca.
"Kalau uang koin sudah banyak. Saking banyaknya tidak digubris," kata Tamari.
Arkeolog Kota Malang, Dwi Cahyono, mengatakan situs yang ditemukan mirip dengan bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit. Mengacu pada prasasti Pamintihan, kawasan tersebut diduga menjadi pusat peradaban di era Kerajaan Majapahit akhir.
"Desa Pamintihan itu pada saat masa Majapahit akhir diberi gelar Desa Perdigan dan dipimpin seorang Aryya yakni Arrya Surung," kata Dwi. (Aminatus Sofya)